Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dekati Demokrat, PDIP Disebut Sadar Diri Ganjar Pranowo Bakal Keok Kalau Maju Putaran Dua: 'Ambil Dukungan Pendukung Anies Baswedan!'

        Dekati Demokrat, PDIP Disebut Sadar Diri Ganjar Pranowo Bakal Keok Kalau Maju Putaran Dua: 'Ambil Dukungan Pendukung Anies Baswedan!' Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Hukum Tata Negara dan Pengamat Politik Refly Harun menyoroti soal manuver PDIP dan Partai Demokrat yang mulai menjalin kedekatan. Untuk diketahui, Demokrat sejauh ini telah memutuskan akan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres, sedangkan PDIP mengusung Ganjar Pranowo.

        Menurut Refly upaya PDIP mendekati Demokrat terkait dengan strategi pemenangan Ganjar Pranowo khususnya jika Pilpres berlangsung dua putaran dengan asumsi Anies tidak lolos dan akan berhadapan dengan Prabowo Subianto di putaran akhir.

        “Kalau melawan Anies Baswedan, mereka mungkin merasa yakin bahwa pendukung Prabowo akan ke Ganjar, karena pendukung Prabowo itu limpahan dari pendukung Jokowi, sebagian pendukung Prabowo tidak akan ke Anies Baswedan, kelihatannya begitu Itu yang mereka yakini,” ujar Refly di kanal Youtube miliknya, dikutip Selasa (13/6/23).

        Baca Juga: Ngakak! Survei Bilang Ganjar Pranowo Lebih Pintar dari Anies Baswedan dan Prabowo, Perkara Doyan Nonton Bokep Diungkit: Ini Merusak Otak!

        “Sebaliknya, kalau yang bertemu itu adalah Ganjar dan Prabowo, ya Ganjar ingin pendukung Anies itu tidak ke Prabowo, karena itu mulailah dia mendekat ke Demokrat,” tambahnya.

        PDIP disebut perlu suara tambahan memastikan agar suara pendukung Anies tak semua beralih ke Prabowo dengan cara mendekati Partai Demokrat.

        Skenario mendekati Demokrat itu menurut Refly berkaitan dengan tawaran kursi-kursi kementerian jika mereka bersedia mengalihkan dukungan ke Ganjar di putaran kedua.

        “Seandainya Demokrat tetap di KPP mendukung Anies Baswedan, maka perjanjian politiknya bisa diletakkan begini, kalau seandainya Anis kalah maka Demokrat akan dukung Ganjar Pranowo dengan option aaa-bbb-ccc dan lain sebagainya, termasuk portofolio kementerian dan lain sebagainya kan itu,” jelasnya.

        Baca Juga: Geger! Nilai Ganjar Tak Bisa Selesaikan Masalah Selama Memimpin Dua Periode, Warga Jawa Tengah Ini Pilih Dukung Anies Baswedan Jadi Presiden

        Kemungkinan kedua dengan manuver yang dilakukan PDIP mendekat ke Partai Demokrat, menurut Refly adalah terkait upaya penjegalan terhadap Anies. Hal ini menurut Refly bisa terjadi karena ada perkembangan yang menyebut jika pilpres satu putaran saja yang artinya hanya dua Paslon, maka Ganjar akan menjadi presiden.

        Tetapi jika ada putaran kedua, maka Ganjar Pranowo tidak akan aman dengan kemungkinan kalkulasi Anies gagal di maju di putaran kedua dan suara pendukung beralih ke Prabowo Subianto. Sehingga opsi satu putaran dengan gagalnya Anies maju di Pilpres dengan menggoda Demokrat meninggalkan KPP dinilai layak diperjuangkan.

        “Bisa saja Kemudian Anies sebagai common enemy maka pada putaran kedua antara Prabowo dan Ganjar, yang menang Prabowo karena pendukung Anies akan ke Prabowo karena no choice tidak ada pilihan lain,” jelasnya.

        “Tidak mungkin pendukung Anies ke Ganjar,” tambahnya.

        Baca Juga: Anies Baswedan Tak Pedulikan Warga Minoritas di DKI Jakarta? Pendeta Blak-blakan Bongkar Habis: Dia Betul-betul...

        Sebelumnya, pertemuan antara sekjen PDIP dan Demokrat berlangsung. Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut pertemuan dengan Demokrat adalah upaya membangun komunikasi politik. Ia juga menyebut pertemuan tersebut untuk membahas agar pemilu dapat berjalan sebagaimana mestinya.

        "Itu kan baru istilahnya membangun komunikasi dalam rangka agar Pemilu dapat berjalan dengan baik berjalan dengan demokratis dan hilang berbagai salah sangka yang tidak perlu karena komunikasi ini kan, dialog ini kan budaya kita, kultur kita, maka kami melakukan itu dan ternyata publik juga menanggapi sangat positif terhadap pertemuan yang kami lakukan," papar Hasto dikutip dari laman detikcom, Selasa (13/6/23).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: