Ngenes Parah! Survei Sebut Partai Ini Memiliki Pemilih yang Tidak Loyal Paling Banyak: Bisa 50 Persen!
Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil surveinya terkait Pemilu 2024. Kali ini SMRC melakukan survei mengenai kesetiaan pemilih parpol dan besaran swing voters di partai-partai politik.
Dalam survei yang dilakukan, ditemukan sebanyak 39,04 persen pemilih partai Indonesia tidak loyal atau memiliki kemungkinan berpindah partai. Disebutkan bahwa pemilih yang berpindah ke partai lain atau tidak memilih disebut sebagai swing voters. Dari 2019-2023, survei SMRC menunjukkan rata-rata pemilih loyal di Indonesia sebanyak 60,96 persen, sementara swing voters sebesar 39,04 persen.
Dari survei yang dilakukan, didapati bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) jadi partai yang paling banyak pemilihnya tak loyal.
Di tempat teratas sebagai partai yang punya pemilih loyal terbanyak, diisi oleh PDIP.
“Dari semua partai yang ada di parlemen, dalam survei Mei 2023, PDIP menjadi partai dengan jumlah swing voters paling sedikit,” demikian bunyi rilis resmi SMRC yang diterima wartaekonomi.co.id, Kamis (16/6/23).
“Pada PDIP, ada 69 persen pemilih loyal dan 30 persen swing, Gerindra 68 persen loyal dan 31 persen swing, PPP 65 persen loyal dan 35 persen swing, PKB 65 persen loyal dan 34 persen swing, PKS 64 persen loyal dan 35 persen swing, Golkar 60 loyal dan 36 persen swing, Nasdem 57 persen loyal dan 42 persen swing, Demokrat 56 persen loyal dan 42 persen swing, PAN 50 persen loyal dan 45 persen swing,” tambah keterangan tersebut.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani mengungkapkan sementara swing voters terbanyak ada pada PAN, 45 persen dan ada kemungkinan mencapai 50 persen.
“Ada 5 persen yang belum tahu. Jika yang belum tahu ditambahkan ke yang mengaku mungkin mengubah pilihan, total swing voters PAN saat ini adalah 50 persen,” jelasnya.
“Separuh dari pemilih PAN tidak loyal, mereka bisa pergi atau tergantung apa PAN bisa meyakinkan mereka atau tidak. Kalau yang 50 persen ini tetap memilih PAN, artinya partai ini tidak mengalami kenaikan suara. Tapi kalau pemilih lemah itu tidak bisa dijaga, maka ada peluang PAN tidak lolos threshold,” kata Saiful.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: