Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kembangkan Teknologi Energi Hijau, Kementerian ESDM Gandeng Hitachi Energy

        Kembangkan Teknologi Energi Hijau, Kementerian ESDM Gandeng Hitachi Energy Kredit Foto: Twitter/Arifin Tasrif
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Mengejar tercapainya Net Zero Emission (NZE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Hitachi Energy melaksanakan penandatanganan Letter of Intent (LoI) terkait pengembangan teknologi yang ramah lingkungan, Senin (19/6/2023).

        Penandatanganan LoI ini merupakan tindak lanjut atas pertemuan Menteri ESDM Arifin Tasrif dengan CEO Global Hitachi Energy Claudio Facchin di Zurich, Swiss pada Januari 2023 lalu.

        Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pada tahun 2060 diprediksi kebutuhan listrik di Indonesia mencapai 1.942 TWh.

        Baca Juga: Raup Pendapatan hingga Rp6,6 Triliun, PLN Indonesia Power Mau Bangun PLTS 1.200 MW

        Maka dari itu, untuk menyuplai kebutuhan tersebut, Pemerintah Indonesia telah membuat roadmap untuk membangun pembangkit tenaga listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 700 GW hingga tahun 2060.

        "Untuk mencapai hal tersebut, kita membutuhkan support dari segi teknologi, industri, dan infrastruktur dari seluruh stakeholder," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (19/6/2023).

        Arifin mengatakan, tantangan besar dalam penyediaan tenaga listrik EBT adalah infrastruktur kelistrikan, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber energi berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.

        Untuk itu, pemerintah juga telah menyiapkan program nasional supergrid untuk menyambungkan antarpulau di Indonesia, khususnya di pulau-pulau besar di Indonesia. 

        "Sekarang kita sedang berusaha menyambungkan dari Pulau Sumatera Bagian Utara hingga Pulau Jawa Bagian Timur," ujarnya.

        Lebih lanjut, Arifin mengatakan bahwa untuk mempercepat program tersebut dibutuhkan kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh stakeholder, baik nasional maupun internasional.

        Salah satunya adalah dengan Hitachi Energy, yang merupakan salah satu perusahaan dengan teknologi dan transformasi digital yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi.

        Pada kesempatan yang sama, Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam laporannya mengatakan bahwa LoI antara Kementerian ESDM dan Hitachi ini untuk mempercepat transisi energi di Indonesia.

        "Kesepakatan yang dijalin kedua belah pihak adalah dengan transfer pengetahuan, studi bersama, hingga solusi pengembangan teknologi, khususnya dalam bidang infrastruktur kelistrikan," ujar Dadan.

        CEO Hitachi Energy, Claudio Facchin mengatakan bahwa Hitachi Energy sangat mendukung pemerintah untuk mencapai target yang telah ditetapkan, di mana percepatan transisi energi merupakan kunci menuju NZE dan mengatasi darurat iklim.

        "Kami sangat senang dapat mempererat hubungan jangka panjang kami di Indonesia dan mendukung pemerintah untuk mencapai target-target ambisiusnya," ujar Claudio. 

        Claudio menyebut, fokus area dari kolaborasi teknis ini meliputi integrasi energi terbarukan, interkonektor, kualitas daya, teknologi Grid Edge, serta solusi digital untuk menangani kompleksitas pasokan dan permintaan listrik yang baru.

        "Ini adalah contoh kolaborasi yang baik untuk mencapai tujuan bersama dalam memajukan energi yang berkelanjutan di masa depan untuk semua orang," ucapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: