Masyarakat Desa Mattiro Ujung, Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan mengungkapkan rasa syukur karena desa mereka kembli teraliri listrik 24 jam berkat aktifnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat.
"Alhamdulillah PLTS Terpusat 50kWp Pulau Kapoposang Desa Mattiro Ujung sudah berhasil diperbaiki beroperasi kembali 24 jam sudah diperbaiki selama dua minggu dan uji coba hidup siang malam sudah berlangsung 7 hari aman tidak ada padam lagi," kata Kepala Desa Mattiro Ujung, Hasanuddin melalui keterangnnya, Senin (19/6/2023).
Hasanuddin menceritakan, PLTS Terpusat di desanya dibangun pada Tahun 2017 oleh Dirjen EBTKE Kementerian ESDM yang ditunjuk PT. INTI selaku kontraktor dengan kapasitas total 450kWp tersebar di tujuh lokasi yaitu Mattiro Ujung 50kWp, Mattiro Baji 50kWp, Mattiro Walie 100kWp, Kalukuang I 50kWp, Kalukuang II 75kWp, Sabalana 50kWp, dan Sanane 75kWp.
Total nilai proyek yang dikerjakan oleh PT. INTI sebesar Rp. 39.119.789.940. Setelah pembangunan selesai, melalui Dirjen EBTKE langsung menyerahkan kepada Bupati Pangkajene dan Kepulauan bersamaan dengan PLTS Samatellu Borong 30kWp senilai Rp. 2.806.141.250 pada Tanggal 8 Februari 2018 silam.
Kata Hasanuddin, PLTS Terpusat sangat membantu warganya dalam menjalani kehidupan sehari-hari selama kurang lebih enam tahun.
"Alhamdulillah dengan langkah cepat Pemerintah Desa alokasikan dana perbaikan PLTS sehingga listrik dapat dinikmati masyarakat kembali 24 jam dan aset negara Rp4,4 milyar ini dapat kami selamatkan berkesinambungan tanpa mangkrak.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada kementerian ESDM KBTKE telah membangun PLTS pada Tahun 2017 untuk penerangan pulau kami. Kami juga ucapkan terimakasih kepada bapak Harisman jauh-jauh dari Riau bersedia datang Pulau Kapoposang untuk melakukan perbaikan dan transfer keahlian kepada operator kami,"ucapnya.
Ia berharap, program PLTS terpusat ini tetap terus jalan dan dilanjutkan Kementerian ESDM agar pulau-pulau di Pangkejene Kepulauan teraliri listrik dengan sempurna.
Hal senada juga diungkapkan oleh Pengelola PLTS Kapoposang Abd Rahman. Ia merasa senang karena PLTS Terpusat Kapoposang kembali aktif usai dilakukan uji coba selama 5x24 jam.
Aktifnya PLTS Kapoposang berkat kerja keras dan tangan dingin teknisi Harisman yang sudah memperbaiki puluhan PLTS mangkrak diseluruh Indonesia.
"Teknisi berhasil merubah mind-set masyarakat bagaimana mengelola dana iuran listrik yang selama ini berpola menabung tanpa jelas peruntukan selain gaji operator, diubah menjadi belanja aset/modal sesuai kebutuhan energi masyarakat," jelasnya.
Melalui musyawarah desa, ia dan masyarakat menyepakati bahwa pola yang digunakan adalah tarif subsidi silang. Ini direncanakan kapasitas PLTS Kapoposang akan meningkat terus seiring peningkatan permintaan energi masyarakat.
"Kami menyepakati tarif dasar subsidi sampai 300wh dengan besar iuran bulanan Rp. 10.000,- per 100wh. Di atas tarif dasar ini sampai 500wh kenaikan 100wh adalah Rp. 15.000,- selanjutnya permintaan di atas 500wh kenaikan per 100wh adalah Rp. 20.000," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: