Web3 Bakal Terintegrasi dengan Sistem Blockchain, Keamanan Data Makin Terjamin
Dengan kemajuan di bidang teknologi dan informasi, Web3 digadang-gadang dapat menjadi masa depan internet dengan jangkauan yang lebih luas dan tak terbatas. Pada dasarnya, Web3 adalah generasi ketiga dari evolusi web yang berbasis blockchain dengan sistem yang terdesentralisasi.
Dalam Web3, sebuah situs web akan mampu memproses segala bentuk informasi dengan lebih cerdas dengan memanfaatkan teknologi, seperti machine learning, big data, DLT, dan lain sebagainya.
Programmer profesional Givanne Nelson menjelaskan, sistem blockchain pertama kali diciptakan pada tahun 2009 sebagai reaksi atas rasa kekecewaan pada sistem perbankan yang membuat dunia krisis finansial pada tahun 2008.
Baca Juga: Jangkauan Internet Makin Tak Terbatas, Web3 Bisa Jadi Penipuan kalau Hal Ini Terjadi
“Pada tahun 2009, ada empat pengembang yang menciptakan bentuk mata uang baru untuk membantu memerangi Federal Banking Reserve System serta resesi global tahun 2008. Saya yakin kita semua tahu itu adalah Bitcoin,” kata Givanne, dikutip dari kanal Youtube TEDx Talks pada Selasa (20/6/2023).
Dalam sistem blockchain sepeti Bitcoin, pengguna dapat bertransaksi dengan pengguna lain tanpa adanya keterlibatan dari pihak perantara, yaitu perbankan.
“Bitcoin adalah cryptocurrency atau mata uang terdesentralisasi yang menghapus perantara pihak ketiga dari transaksi antara orang A dan orang B dan pihak ketiga, saya berbicara tentang bank. Itu didukung oleh yang lebih mengesankan teknologi yang disebut blockchain. Sekarang, blockchain adalah buku besar desentralisasi digital yang menyimpan data apa pun,” ujarnya.
Ia menjelaskan, sistem perbankan konvensional tidak memiliki privasi data antarpengguna. Hal ini disebabkan oleh adanya campur tangan pihak perantara untuk memastikan apakah informasi tersebut berbahaya atau tidak kepada sistem.
“Katakan saya ingin mengirimi Anda satu dolar dan saya memiliki amplop. Anda berikan kepada saya alamat Anda, saya menempatkan alamat Anda di amplop, memasukkan satu dolar ke dalam amplop, kemudian saya mengirimkannya ke bank. Itu tugas bank untuk memvalidasi apa yang saya kirim tidak berbahaya dan dapat merusak sistem. Begitu Anda melakukannya, orang B bisa menerima barang-barang mereka, yaitu satu dolar itu,” jelasnya.
Dengan demikian, internet Web3 yang terintegrasi dengan sistem blockchain bertujuan untuk meningkatkan kecepatan dan keamanan transaksi, serta memastikan privasi data pengguna.
“Itu adalah kunci untuk blockchain. Blockchain adalah sistem tanpa kepercayaan yang meningkatkan kecepatan transaksi, keamanan transaksi, dan terakhir dan yang paling penting adalah privasi sebagai pengguna,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Novri Ramadhan Rambe
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: