Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menguraikan Web3 dengan Teknologi Agoric Orchestration

Menguraikan Web3 dengan Teknologi Agoric Orchestration Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Selama dekade terakhir, adopsi Web3 telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengembangan teknologi blockchain, terutama dalam hal penawaran aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam jaringan tanpa mengorbankan privasi dan kepemilikan data mereka.

Sebaliknya, Web2 masih mendominasi karena kemudahan penerapannya, meskipun teknologi ini masih mengandalkan penyimpanan data terpusat yang memberikan kontrol privasi yang terbatas bagi pengguna. 

Saat ini, masih sedikit perusahaan teknologi yang mampu mengadopsi Web3 dengan baik. Hal ini disebabkan oleh proses migrasi yang kompleks, terutama karena keberagaman multi-chain dalam dunia Web3 yang membuat transisi menjadi sulit bagi para pengembang.

Melihat tantangan ini, tim di seluruh industri kripto berusaha untuk menciptakan aplikasi multi-chain yang mulus.

Keberhasilan dalam hal ini akan menyatukan likuiditas yang terfragmentasi, memungkinkan terciptanya pengalaman baru yang menggabungkan aset dan layanan dari berbagai rantai, serta menciptakan pengalaman pengguna yang tanpa hambatan seperti pada Web2 melalui abstraksi rantai. Namun, pembangunan aplikasi multi-rantai masih sangat menantang.

Pengembangan inovasi tanpa henti menghadirkan solusi orchestration di Web3, sebuah tool yang telah diterapkan juga di Web2. Tool ini memanfaatkan kekuatan pemrograman untuk menciptakan pengalaman pengguna yang terpadu dalam ekosistem perpesanan asinkron di seluruh blockchain dan protokol koneksi yang berbeda.

Agoric, sebuah blockchain layer-1 dengan mekanisme Proof-of-Stake dan platform smart contract, menghadirkan tool Orchestration API yang memungkinkan pengembang menciptakan pengalaman pengguna yang mudah dan intuitif untuk menavigasi ekosistem blockchain yang multi-chain.

Orchestration berkaitan dengan pengelolaan layanan dan proses yang saling bergantung dengan cara merampingkan operasi dan menjaga integritas sistem. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana tool orchestration yang dibangun oleh Agoric dapat membantu Web3 siap untuk jutaan pengguna, mari kita lihat beberapa contoh teknologi orchestration Web2 dan bagaimana teknologi ini digunakan oleh beberapa aplikasi yang paling sukses di dunia.

Di Web2, orchestration adalah elemen penting yang memastikan aplikasi yang digunakan setiap hari menjadi efisien, dapat diskalakan, dan tangguh. Konsep ini sudah mapan di Web2, dengan kemampuan mengatur API dan layanan mikro berbasis cloud yang membantu web modern mencapai skala besar seperti sekarang ini. 

Misalnya, aplikasi media sosial seperti X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), Facebook, dan Instagram sangat mengandalkan orchestration untuk mengelola berbagai layanan yang kompleks secara efisien.

Melalui orchestration, layanan-layanan ini dapat mengintegrasikan berbagai komponen aplikasi yang berbeda, mengatur alur data, dan memastikan bahwa setiap permintaan pengguna diproses dengan cepat dan akurat. Orchestration memungkinkan aplikasi-aplikasi ini untuk tetap responsif dan handal meskipun harus menangani jutaan pengguna secara bersamaan. 

Berbagai perusahaan teknologi telah menerapkan tool orchestration ini ke dalam aplikasinya, misalnya:

Kubernetes: Kubernetes adalah platform container orkestrasi yang dirancang untuk mengotomatisasi penyebaran, penskalaan, dan pengoperasian kontainer aplikasi di seluruh cluster host. Platform ini membantu mengelola aplikasi dalam kontainer yang kompleks dan menyediakan tool untuk menerapkan aplikasi, menskalakan sesuai kebutuhan, memantau kesehatannya, serta mengelola pembaruan dan pemeliharaan. Perusahaan seperti Google dan Spotify menggunakan Kubernetes untuk mengelola infrastruktur mereka yang kompleks secara efisien.

Apache Hadoop: Kerangka kerja open source yang memungkinkan pemrosesan kumpulan data besar secara terdistribusi di seluruh cluster komputer menggunakan model pemrograman sederhana. Yahoo, Facebook, dan X menggunakan Hadoop untuk kebutuhan pemrosesan data berskala besar.

Terraform: Alat bantu open source yang memungkinkan para programmer untuk membangun, mengubah, dan membuat versi infrastruktur, mengubah API berbasis cloud menjadi file konfigurasi. Slack dan Pinterest adalah contoh pengguna Terraform yang terkenal.

Jenkins: Server otomatisasi sumber terbuka yang memfasilitasi CI/CD dengan mengatur tugas-tugas pada berbagai tahap pengembangan. Perusahaan seperti Netflix dan Twitch mengandalkan Jenkins untuk merampingkan proses pengembangan mereka.

Penerapan orchestration di Web2 sangat mempermudah pengelolaan sistem yang kompleks. Prinsip ini menjadi lebih penting di Web3, karena orchestration akan memungkinkan jaringan terdesentralisasi untuk berkembang dan sukses meskipun menghadapi banyak tantangan. Web3 memperkuat kebutuhan akan tool orchestration canggih yang dapat mengelola komunikasi dan interaksi asinkron di seluruh lanskap blockchain dan protokol yang terfragmentasi.

Agoric Orchestration API secara signifikan menyederhanakan pengalaman pengembang dengan mengabstraksikan kerumitan yang terlibat dalam komunikasi cross-chain dan eksekusi kontrak pintar. Dengan menghilangkan kompleksitas teknis ini, pengembang dapat fokus pada pembuatan fitur-fitur inovatif, sehingga meningkatkan pengalaman baik bagi pengembang maupun pengguna akhir.

Selain itu, Agoric juga memanfaatkan Hardened JavaScript, bahasa pemrograman yang familiar dan fleksibel, untuk menyediakan kerangka kerja yang kuat dalam membangun aplikasi blockchain yang sangat mudah disusun. Penggunaan Hardened JavaScript ini memungkinkan pengembang untuk lebih cepat beradaptasi dan berinovasi, mengingat bahasa tersebut sudah banyak digunakan dalam pengembangan Web2.

Platform Agoric, yang dirancang untuk eksekusi lintas blockchain secara fleksibel, adalah tempat yang ideal untuk mengembangkan aplikasi lintas blockchain. Melalui API Orchestration, Agoric menyediakan tool penting bagi siapa pun yang ingin mencoba konsep abstraksi rantai ini.

Adapun solusi yang ditawarkan Agoric Orchestration API adalah sebagai berikut.

Meningkatkan Fungsionalitas Cross-Chain: Di mana abstraksi rantai mengatakan pengguna tidak perlu khawatir tentang beralih secara manual antara jaringan blockchain, kontrak pintar Agoric yang bertindak sebagai orkestrator dapat menangani semua pertukaran aset dan pesan di belakang layar. Dengan mengotomatiskan proses-proses kompleks ini, kemampuan Agoric Orchestration memungkinkan pengguna untuk terlibat dalam interaksi blockchain dengan mudah.

Menyederhanakan Pengalaman Pengembangan Multi-Chain: Agoric Orchestration API secara signifikan menyederhanakan pengalaman pengembangan dengan mengabstraksi kompleksitas yang terlibat dalam komunikasi multi-chain dan eksekusi smart contract.

Meningkatkan Pengalaman Pengguna Multi-Chain: Dengan menyediakan pengembang dengan API untuk membangun pengalaman pengguna yang disederhanakan, Agoric Orchestration API menawarkan jalur bagi pengembang untuk membangun aplikasi yang tidak hanya lancar dan efisien, tetapi juga lebih intuitif, mencerminkan kelancaran yang diharapkan pengguna dari aplikasi digital modern.

Mendorong Standardisasi dan Interoperabilitas: Platform Agoric mendorong pendekatan standar dalam pengembangan blockchain dan interoperabilitas, mirip dengan bagaimana kerangka kerja Hardened JavaScript meningkatkan pengembangan web.

Kesimpulannya, penerapan orchestration di Web3 adalah esensial untuk mengatasi tantangan yang muncul dari sifat desentralisasi dan fragmentasi ekosistem blockchain.

Orchestration memungkinkan integrasi dan komunikasi yang lebih mudah antara berbagai rantai dan protokol, yang pada gilirannya meningkatkan efisiensi dan skalabilitas aplikasi. Tool seperti Agoric Orchestration API berperan penting dalam menyederhanakan proses pengembangan dengan mengabstraksikan kerumitan teknis, memungkinkan pengembang untuk fokus pada inovasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: