Kisah Orang Terkaya: Fred Smith, Pendiri FedEx yang Lumpuh Sewaktu Kecil
Sejak tahun 1965, salah satu orang terkaya dunia, Fred Smith sudah menuangkan ide untuk membentuk perusahaan FedEx di makalah Universitas Yale. Setelah lulus, Smith sempat bertugas di Vietnam bersama Marinir. Namun, dia pun kembali dan mengeksekusi idenya menjadi FedEx pada tahun 1971.
FedEx kehilangan USD29 juta dalam 26 bulan pertamanya, sehingga membuat Smith terbang ke Vegas dan memenangkan USD27.000 di meja blackjack. Kala itu, dana tersebut cukup untuk mempertahankan bisnisnya.
Hari ini, perusahaannya bahkan memiliki pendapatan tahunan lebih dari USD90 miliar (Rp1.352 triliun). Ia dianggap sebagai salah satu pengusaha transportasi paling sukses di dunia. Forbes memperkirakan kekayaan bersihnya USD5,2 miliar (Rp78 triliun).
Baca Juga: Aduh! Ambisi Besar Elon Musk Bawa Satelit Starlink-nya ke India Dijegal Orang Terkaya Asia
Pemilik nama lengkap Frederick Smith ini lahir di Marks, Mississippi. Ia merupakan putra dari James Frederick Smith, pendiri jaringan restoran Toddle House dan Smith Motor Coach Company. Smith lumpuh karena penyakit tulang saat masih kecil tetapi kesehatannya kembali pada usia 10 tahun.
Pada tahun 1962, Smith masuk Universitas Yale. Di sanalah ia menulis makalah untuk kelas ekonomi dan menguraikan layanan pengiriman semalam, namun bisnis yang saat ini menjadi raksasa itu malah menerima nilai "C".
Pada 18 Juni 1971, Smith mendirikan Federal Express dengan modal USD4 juta dari warisan dan mengumpulkan USD91 juta dalam bentuk modal ventura. Pada tahun 1973, perusahaan mulai menawarkan layanan ke 25 kota, dan dimulai dengan paket dan dokumen kecil serta armada 14 jet Falcon 20 (DA-20).
Fokusnya adalah mengembangkan sistem udara-darat terintegrasi. Smith mengembangkan FedEx berdasarkan ide bisnis versi pengiriman dari lembaga kliring bank di mana satu lembaga kliring bank terletak di tengah-tengah bank perwakilan dan semua perwakilan mereka akan dikirim ke lokasi pusat untuk bertukar materi.
Pada hari-hari awal FedEx, Smith harus berusaha keras untuk menjaga agar perusahaan tetap bertahan. Setelah pinjaman bisnis penting ditolak, dia membawa USD5.000 terakhir perusahaannya ke Las Vegas dan memenangkan perjudian USD27.000 di blackjack untuk menutupi tagihan bahan bakar perusahaan sebesar USD24.000. Itu membuat FedEx tetap hidup.
Miliarder itu jarang mempublikasikan sumbangan filantropinya dan keluarganya, tetapi ia adalah salah satu miliarder paling dermawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami