Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Harga Sawit Domestik Masih Turun di Juni 2023, Tapi Tipis Nih…

        Harga Sawit Domestik Masih Turun di Juni 2023, Tapi Tipis Nih… Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Harga rata-rata minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) periode Juni 2023 untuk Belalawan dan Dumai tercatat Rp10.235/kg. Nilai ini menurun Rp129/kg atau sekitar 1,24% secara bulanan (MoM) dan turun Rp187/kg atau sekitar 1,8% secara tahunan (YoY).

        Pelemahan harga CPO terjadi lantaran turut terseret penurunan harga minyak mentah dan minyak nabati lainnya. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian global yang masih dipenuhi ketidakpastian.

        Baca Juga: IPB University Luncurkan OPTIMAL-IPB, Inovasi Sawit 4.0 Berbasis Model Deep Learning 

        Dilansir dari Reuters, Kepala Penelitian broker minyak nabati Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan penurunan momentum penjualan minyak kedelai serta mandat biofuel Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan turut membebani harga CPO.

        Pemerintahan Amerika Serikat berencana untuk meningkatkan jumlah biofuel yang harus dicampur oleh kilang minyak ke dalam campuran bahan bakar nasional selama tiga tahun ke depan, tetapi rencana tersebut mencakup mandat yang lebih rendah untuk etanol berbasis jagung daripada yang awalnya diusulkan. 

        Di sisi lain, ada sentimen membahagiakan dari India menjelang akhir pekan. Hal ini setidaknya bisa membuat harga tidak tergelincir terlalu dalam pekan ini.

        Impor minyak sawit India pada bulan Juni ditetapkan melonjak 46% dari bulan lalu ke level tertinggi dalam tiga bulan terakhir.

        Baca Juga: Tutup Pekan Kedua Juni 2023, Harga CPO Domestik Kembali Melesat Naik

        Rebound pembelian oleh importir minyak nabati terbesar dunia juga akan mendukung minyak sawit dan membantu produsen utama Indonesia dan Malaysia untuk memangkas persediaan.

        Koreksi harga baru-baru ini membuat minyak sawit menjadi lebih kompetitif lagi dan mendorong pembeli untuk meningkatkan pembelian untuk pengiriman Juni. Pembeli Asia yang sensitif terhadap harga biasanya bergantung pada minyak sawit karena biaya rendah dan waktu pengiriman yang cepat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: