Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jamin Pasokan Energi untuk Pembangkit, PLN EPI First Unloading Pengapalan Biomassa di PLTU Tanjung Awar Awar

        Jamin Pasokan Energi untuk Pembangkit, PLN EPI First Unloading Pengapalan Biomassa di PLTU Tanjung Awar Awar Kredit Foto: PLN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan perusahaan biomassa asal Sulawesi Selatan, PT Bakti Energi Sejahtera (BEST YPK), melakukan pengiriman biomassa sawdust menggunakan jalur laut ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Awar Awar Tuban, Jawa Timur, Minggu (9/7/2023).

        Sebanyak 5.600 metrik ton biomassa dari sawdust sandar di Jeti PLTU Awar Awar yang dioperasikan oleh PT PLN Nusantara Power. Tongkang ini membawa sawdust yang berasal dari Bulu Kumba, Sulawesi Selatan. Pasokan biomassa ini merupakan salah satu upaya pemenuhan kebutuhan biomassa PLTU Awar Awar sebesar 49,7 ribu ton.

        Baca Juga: Celios Ungkap Ada Celah untuk Bangun PLTU Baru dalam Perpres 112/2022

        Pengapalan pertama ini menjadi wujud komitmen PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa ke PLTU PLN Grup. Pasokan biomassa berasal dari Sulawesi Selatan ini menunjukan bahwa rantai pasok biomassa berada di seluruh jaringan di Indonesia dan siap memenuhi kebutuhan biomassa di seluruh PLTU PLN Grup.

        Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, menjelaskan bahwa PLN EPI bertugas memastikan pasokan energi primer ke pembangkit berjalan baik. PLN EPI menjaga rantai pasok sumber biomassa di seluruh daerah. Tak hanya mengembangkan potensi biomassa yang dekat dari PLTU saja, pengembangan biomassa juga dilakukan dari lumbung pengembangan biomassa lainnya.

        "Sebelum-sebelumnya, pengiriman biomassa ke unit-unit PLTU hanya menggunakan moda transportasi darat. Ini adalah pengapalan perdana sehingga pengiriman melalui jalur laut adalah sebuah keniscayaan karena kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan," ujar Iwan, dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (10/7).

        Iwan menjelaskan, pengangkutan biomassa dengan tongkang mengintegrasikan ekonomi kerakyatan antarpulau. Di samping itu, sumber biomassa berupa limbah perkebunan dan kehutanan tersedia berlimpah di pulau-pulau besar di Indonesia untuk kemudian disebar dalam rangka memenuhi kebutuhan co-firing untuk 52 PLTU PLN.

        Iwan menambahkan, pemanfaatan biomassa yang berasal dari limbah pengolahan kayu juga memberikan manfaat lebih pada masyarakat secara ekonomi. Barang yang sebelumnya merupakan limbah kini bisa terserap sepenuhnya dengan program Co-Firing PLN.

        "Dengan skema tersebut, PLTU PLN akan menciptakan ekonomi kerakyatan bagi masyarakat di sekitar PLTU maupun masyarakat di titik sumber biomassa," tegas Iwan.

        Direktur Biomassa PLN EPI, Antonius Aris Sudjatmiko, merinci, biomassa dari PT BEST YPK ini merupakan biomassa jenis sawdust. Biomassa ini diberangkatkan dari Pelabuhan Bulukumba Sulawesi Selatan, Senin 3 Juli 2023. Tongkang tersebut mengangkut 5.600 ton biomassa dan berlayar selama 5 hari hingga akhirnya tiba di PLTU Tanjung Awar-awar Tuban pada Minggu, 9 Juli 2023.

        "Pengangkutan sawdust menggunakan jalur laut merupakan terobosan penting bagi penyediaan biomassa untuk PLTU. Hal itu disebabkan kebutuhan biomassa untuk sebuah PLTU belum tentu bisa dipenuhi hanya dari wilayah sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan inovasi agar sumber green energy di tiap PLTU tepenuhi," ujar Anton.

        Baca Juga: Capai Target NZE 2060, PLN Operasikan 266 PLTA dan PLTMH

        Anton juga menjelaskan sepanjang semester I 2023, PT PLN EPI sudah memasok biomassa sebesar 405.000 ton. Angka tersebut naik drastis dibanding periode yang sama tahun sebelumnya di mana hingga Juni 2022, pencapaian pasokan biomassa sebanyak 255.270 ton.

        Tahun ini total pasokan biomassa ditargetkan sebesar 1,08 jutan ton. Oleh karena itu, PLN EPI bertekad melakukan yang terbaik untuk mencapai target pasokan 2023.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: