Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Riset Ninja Xpress Sebut Empat Karakter E-Shopaholics: Dari Impressionable hingga Loyal

        Riset Ninja Xpress Sebut Empat Karakter E-Shopaholics: Dari Impressionable hingga Loyal Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan logistik berbasis teknologi sejak tahun 2015, Ninja Xpress merilis riset Suara UKM Negeri Vol.3 yang mengemukakan empat karakter pembeli daring (online). Riset tersebut melibatkan 65 pembeli online, yang kemudian dipersempit menjadi empat karakter yang merepresentasikan pembeli daring atau e-shopaholic secara keseluruhan.

        Di acara Suara UKM Negeri Vol.3 di Jakarta pada Senin (10/7/2023), Head of Trade Marketing Ninja Xpress, Subarkah Dwipayana mengatakan, “setelah kami lakukan survei ke lebih dari 65 pembeli online, secara mendalam, dari 65 ini, kami coba klasifikan menjadi empat karakter atau empat jenis e-shopaholic ini. Ada apa saja? Ada impressionable, invested, savvy, dan loyal."

        Pertama, Subarkah mengatakan, tipe pembeli Impressionable akan berbelanja berdasarkan merek (brand) yang diikuti. Kuncinya untuk para UMKM atau UKM, brand harus memiliki strategi media sosial yang kuat dan viral.

        Baca Juga: Bantu UKM Naik Kelas, Ninja Xpress Hadirkan Ninja Studio sebagai Solusi Bisnis Kreatif

        Impressionable ini kuncinya dia akan belanja, dia akan spending (menghabiskan) dananya ke belanja online berdasarkan brand yang dia ikuti. Jadi gimana brand atau toko itu berinovasi, mengundang influencer dan sebagainya, pembeli akan mengikuti. Dia akan mengikuti brand tersebut. Ketika tren atau viral sedang terjadi, dia akan selalu ikuti ini,” jelasnya.

        Hal ini senada dengan hasil riset yakni 91% e-shopaholic membeli dari rekomendasi influencer dan brand yang diikuti di media sosial.

        Kedua, Subarkah juga menjelaskan kecenderungan pembeli tipe Invested yang melakukan survei atau riset terhadap produk yang dibeli.

        “Jadi ketika dia butuh terhadap sesuatu, dia akan coba riset dulu, seperti apa sih barangnya, fungsinya, dan lain-lain. Ketika fungsinya baik dan bagus, biasanya dia akan beli. Bukan produknya aja yang dibeli, tapi hasilnya yang dia dapat,” paparnya.

        Dalam riset tersebut, reputasi online yang baik adalah kunci bagi dompet e-shopaholic. Terdapat tiga kategori teratas yang dibeli e-shopaholic, yakni kecantikan dan perawatan kesehatan, fesyen, dan elektronik. Bagi UMKM dan UKM, adalah perlu membangun reputasi dan ulasan yang baik.

        Ketiga, Subarkah juga menjelaskan tipe pembeli Savvy yang cenderung membandingkan produk dari berbagai macam platform. Kunci untuk UMKM dan UKM adalah hadir di berbagai platform.

        “Dia sering membeli barang, dia akan survei dulu, dia bandingin semua platform itu, baik itu fungsinya, produknya, atau platformnya. Tapi idealnya, [mereka membandingkan] fungsi yang sama,” tambahnya.

        Berdasarkan hasil riset, di Indonesia, kanal yang digunakan penjual untuk live selling adalah Tiktok (27,5%), Shopee (26,5%), keduanya menjadi kanal paling populer dengan Lazada (20,1%) berada di peringkat ketiga. Ketiga platform ini juga membantu pembeli Savvy untuk melakukan perbandingan produk hingga melihat wujud produk secara langsung dari gawai.

        Keempat, Subarkah juga mengatakan, pembeli tipe Loyal hanya melekat pada satu platform, brand, atau produk. Kunci untuk UMKM dan UKM adalah meningkatkan banyak aspek mulai dari tampilan web, pengiriman cepat, hingga melakukan pengembangan produk.

        “Dia akan terus ikutin, dia akan terus spending. Biasanya, pemikiran atau analisanya tidak terlalu mendalam, waktu yang dia sediakan tidak terlalu lama. Jadi dia akan tetap loyal terhadap satu ini. Biasanya, dia mempunyai tingkat belanja online lebih tinggi dibanding tiga lainnya,” bebernya. 

        Berdasarkan paparan hasil riset tersebut, Ninja Xpress menyediakan layanan Creative Hub atau Ninja Studio—yang merupakan bagian dari Ninja Xpress Seller Booster—untuk membantu UKM mendorong penjualan berdasarkan empat karakter yang disebutkan.

        Di samping itu, Ninja Xpress menghadirkan layanan Ninja Fulfillment sebagai layanan penyimpanan atau penitipan barang di gudang, pemenuhan pesanan, dan pengiriman, serta Sellercraft atau alat manajemen pesanan online yang berfungsi untuk memastikan bisnis e-commerce tidak akan kehilangan pesanan atau pelanggan.

        “Intinya setiap fasilitas yang kami punya itu menyasar ke salah satu, minimal satu dari karakteristik e-shopaholic ini. Ketika tahu karakternya seperti apa, kemudian bisa tahu gimana caranya kita mendekati mereka dengan fasilitas yang Ninja Xpress lakukan,” ujar Subarkah.

        Baca Juga: Ninja Xpress: 43% Total Transaksi Belanja Online Bertanggung Jawab pada GMV E-Commerce

        “Ninja Xpress akan selalu memberikan fasilitas untuk para UMKM dan UKM mendapatkan para e-shopaholic ini berdasarkan karakter yang sudah kami riset,” tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: