- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Masuki Kuartal II Tahun 2023, Simak Performa Marketing Sales Emiten Properti di Indonesia!
Kebutuhan dasar atau kebutuhan primer manusia terbagi ke dalam tiga kategori, yakni sandang, pangan, dan papan. Selain memerlukan pakaian untuk dikenakan dan makanan untuk dikonsumsi, manusia juga membutuhkan tempat tinggal untuk berteduh. Sebelum memutuskan untuk mendiami suatu tempat, tentunya manusia harus memastikan berbagai hal, mulai dari keamanan, kenyamanan, sampai kesesuaian lokasi.
Oleh sebab itu, bidang properti selalu menjadi sektor yang dilirik oleh para pebisnis. Kebutuhan manusia akan tempat tinggal—atau dalam hal ini properti—tidak akan menurun tetapi meningkat dari waktu ke waktu mengingat jumlah penduduk yang senantiasa mengalami pertumbuhan. Dengan demikian, Indonesia dengan predikatnya sebagai salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia tentunya menjadi lahan subur bagi para pebisnis di bidang properti.
Perlu diketahui bahwa di Indonesia terdapat banyak perusahaan yang bergerak di bidang properti, baik dalam skala besar maupun dalam skala kecil. Selain itu, menurut informasi yang diperoleh, dilaporkan bahwa setidaknya ada delapan puluh perusahaan properti yang telah mendaftarkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Untuk dapat mengetahui tingginya minat dan kebutuhan masyarakat terhadap properti, kita bisa melihat angka prapenjualan atau marketing sales masing-masing perusahaan pada periode tertentu. Maka dari itu, simak ulasan mengenai marketing sales beberapa emiten properti melalui artikel berikut ini!
Baca Juga: Prapenjualan Tembus Rp4,89 Triliun, Bumi Serpong Damai (BSD) Optimistis Sanggup Capai Target 2023
1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Perusahaan yang menjadi bagian dari Sinar Mas Land itu dikabarkan berhasil meningkatkan angka prapenjualan sebesar 3% menjadi Rp4,79 triliun pada kuartal kedua tahun 2023. Nominal tersebut setara dengan 54% target marketing sales sepanjang tahun ini yang berada di angka Rp8,80 triliun. Karena pencapaiannya yang sudah melampaui 50%, Bumi Serpong Damai optimistis dapat meraih target di akhir tahun nanti.
Perlu diketahui bahwa pertumbuhan yang dialami oleh salah satu perusahaan yang termasuk dalam daftar LQ45 tu ditopang oleh dua segmen utama, yakni segmen residensial dan segmen komersial. Segmen komersial menyumbang 63% atau setara dengan Rp3,02 triliun; sedangkan segmen komersial berkontribusi 37% atau setara dengan Rp1,78 triliun.
Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, keuntungan Bumi Serpong Damai meroket 154% dari Rp348 miliar menjadi Rp884 miliar. Peningkatan tersebut disokong oleh pendapatan usaha yang naik 41,9% menjadi Rp2,87 triliun; penjualan tanah dan bangunan yang melambung 50,7% menjadi Rp2 triliun; dan pendapatan sewa yang melompat 29,4% menjadi Rp233,1 miliar.
2. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
Sepanjang tahun 2023, Ciputra Development menargetkan marketing sales perusahaannya bisa menembus Rp8,9 triliun. Pada enam bulan bulan pertama tahun ini, perusahaan yang bergerak di bidang properti itu sudah berhasil merealisasikan 57% targetnya dengan mencetak angka prapenjualan sebesar Rp5,1 triliun.
Berdasarkan informasi yang dirilis secara resmi, dikabarkan bahwa Ciputra Development sukses menjual 1.379 unit properti yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Citra Garden Serpong, Citraland Surabaya (Pelican Hill dan One Arcade), Citraland Gama City Medan, Citra Garden City Jakarta (The Garden dan Citra Lake Villa), Citra Raya Tangerang (Varenna), dan Citraland City Losari Makassar (C-walk).
Ciputra Development belum merilis laporan keuangan kuartal II perusahaannya. Namun, sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, Ciputra Development sanggup mengumpulkan laba sebesar Rp412,86 miliar alias terkikis 1,87% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Penurunan itu sejalan dengan merosotnya angka pendapatan hingga 4,4% menjadi Rp2,13 triliun.
Baca Juga: Ciputra Development Siap Salurkan Dividen Senilai Rp278,93 Miliar, Simak Jadwalnya!
3. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)
Marketing sales Metropolitan Land pada enam bulan pertama tahun 2023 dikabarkan sudah menyentuh angka Rp756 miliar alias setara dengan realisasi sebesar 42% dari target prapenjualan perusahaan yang berada di angka Rp1,8 triliun. Sementara itu, sebagai tambahan, pada kuartal pertama tahun 2023, Metropolitan Land sudah membukukan nominal prapenjualan sebesar Rp396 miliar.
Metropolitan Land terpantau belum merilis laporan keuangan paruh pertama tahun ini. Namun, perusahaan itu bisa dibilang berhasil menunjukkan performa yang cukup bagus pada tiga bulan pertama tahun 2023 sebab pada periode tersebut, laba perusahaan naik 11% menjadi Rp68,6 miliar. Kenaikan itu didukung dengan melompatnya angka pendapatan hingga 30% menjadi Rp322,4 miliar.
4. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)
Summarecon Agung sanggup membukukan angka marketing sales sebesar Rp1,6 triliun sepanjang semester pertama tahun 2023. Capaian itu disebut sudah meng-cover 32% target prapenjualan sepanjang tahun yang mencapai Rp5 triliun.
Sebagai informasi tambahan, Summarecon Agung berhasil meningkatkan perolehan laba bersih hingga 55,23% menjadi Rp271,72 miliar pada kuartal pertama tahun 2023. Hal itu sejalan dengan menanjaknya angka pendapatan perusahaan sebesar 2,02% ke angka Rp1,50 triliun.
5. PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Puradelta Lestari terpantau belum mempublikasikan hasil prapenjualannya pada kuartal II tahun ini. Namun, pengembang kawasan modern terpadu Kota Deltamas ini meraih nominal prapenjualan sebesar Rp598 miliar pada kuartal I tahun ini. Jika dibandingkan dengan target marketing sales sepanjang tahun 2023 yang mencapai Rp1,8 triliun, Puradelta Lestari sudah mampu merealisasikan 33,2% targetnya.
Dalam keterangan resminya, Direktur Puradelta Lestari, Tondy Suwanto, mengatakan bahwa segmen pendukung terbesar pada periode ini berasal dari segmen industri, hunian, dan komersial. Pasalnya, pada tiga bulan pertama tahun ini, ada 11,8 hektar lahan industri yang berhasil dijual oleh perusahaan. Selain itu, ia menambahkan bahwa industri data center juga memainkan peranan penting dalam perolehan angka marketing sales.
Perlu diketahui bahwa pada kuartal I tahun ini, laba Puradelta Lestari terpangkas hingga 60,05% menjadi Rp155,44 miliar. Hal itu boleh jadi disebabkan oleh ambruknya pendapatan perusahaan menjadi Rp223, 62 miliar atau setara dengan penurunan sebesar 63,97%.
6. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR)
Sama halnya dengan Puradelta Lestari, perusahaan milik keluarga konglomerat Riady ini juga belum merilis hasil prapenjualannya pada semester tahun ini. Kendati demikian, diketahui bahwa pada kuartal pertama tahun ini, Lippo Karawaci sudah mencatatkan angka marketing sales sebesar Rp1,2 triliun. Sementara itu, target prapenjualan perusahaan sepanjang 2023 berada di angka Rp4,9 triliun.
Sebagai catatan, pada kuartal I tahun 2023, Lippo Karawaci mendulang keuntungan senilai Rp1,05 triliun. Nominal tersebut terbilang fantastis karena pada periode yang sama di tahun sebelumnya, perusahaan tersebut justru merugi Rp495,94 miliar. Perihal pendapatan, Lippo Karawaci dikabarkan meraup Rp3,31 triliun selama tiga bulan pertama tahun ini.
Baca Juga: Tingkatkan Pengalaman Belanja Pembeli, Ace Living World Alam Sutera Hadir dengan Tiga Inovasi
7. PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI)
Perusahaan terakhir yang akan dibahas adalah Alam Sutera. Perusahaan properti yang berbasis di Kota Tangerang Selatan itu terpantau belum mempublikasikan hasil marketing sales-nya, baik untuk periode kuartal pertama maupun semester pertama tahun ini. Namun, Alam Sutera dilaporkan berhasil mencatatkan angka prapenjualan sebesar Rp3,2 triliun sepanjang tahun 2022 lalu.
Sebagai catatan, pada kuartal pertama tahun ini, Alam Sutera mengantongi keuntungan sebesar Rp695,06 miliar. Sayangnya, nominal tersebut anjlok 26% dari perolehan pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal itu dipicu oleh menurunnya pendapatan perusahaan menjadi Rp947,19 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: