Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Unilever Indonesia Raih Laba Rp2,8 Triliun, Presdir: Penutupan Pemain B2B dan B2C Berdampak ke Kinerja

        Unilever Indonesia Raih Laba Rp2,8 Triliun, Presdir: Penutupan Pemain B2B dan B2C Berdampak ke Kinerja Kredit Foto: Lestari Ningsih
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,8 triliun pada semester I 2023. Capaian tersebut 19,5% yoy lebih rendah dari laba bersih semester I 2022 yang mencapai Rp3,42 triliun. Hingga Juni 2023, Unilever Indonesia membukukan penjualan sebesar Rp20,3 triliun. 

        Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti, mengungkapkan bahwa perusahaan memperkuat fundamental bisnis untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang. Meski tak dapat dimungkiri bahwa ke depan diperkirakan kinerja bisnis masih akan terpengaruh oleh berbagai sentimen, mulai dari inflasi, biaya hidup, hingga kebiasaan belanja konsumen.

        Baca Juga: Gotong Royong BUMN Karya Bangun IKN, Simak!

        "Terlepas dari perlambatan konsumsi rumah tangga saat ini, kami memiliki optimisme terhadap pasar FMCG Indonesia secara jangka panjang. Oleh karena itu, Unilever Indonesia terus beradaptasi untuk memastikan bisnis kami selalu kompetitif," pungkas Ira dalam paparan kinerja secara online, Senin, 24 Juli 2023.

        Ira menambahkan, kinerja penjualan pada kuartal kedua ini juga terdampak oleh penutupan beberapa pemain B2B dan B2C e-commerce pada akhir tahun lalu. Alhasil, hal itu berpengaruh terhadap topline Unilever Indonesia pada paruh pertama 2023.

        "Kami melihat dampaknya akan lebih minimum pada semester 2 2023," lanjutnya.

        Ira menambahkan, Unilever Indonesia siap dengan strategi yang terarah untuk membangun bisnis yang lebih sehat di masa depan dan mengatasi tantangan yang mungkin muncul.

        "Kami percaya bahwa pendekatan ini akan memperkuat

        fundamental bisnis kami, meningkatkan daya saing, dan menghasilkan pertumbuhan jangka panjang," tegasnya lagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: