PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan PT Bahtera Andalan Gas (BAND) tentang Pemanfaatan Kapasitas Pipa Gas Bumi.
Direktur KJG R Mohamad Edwin mengayakan, melalui kerja sama ini, KJG akan bertindak sebagai transporter dan BAND sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri dan niaga gas bumi salah satunya CNG akan menjadi calon shipper ketiga dari KJG, setelah PGN dan Pertamina. Volume pemakaian gas direncanakan sebesar 3-5 MMSCFD dari WK Muriah.
BAND bermaksud memanfaatkan sebagian kapasitas pipa KJG untuk mendukung kegiatan usahanya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, terutama dalam memasarkan gas ke existing market BAND dengan sumber Lapangan Kepodang.
Baca Juga: Dukung Produksi Hulu Migas, PTK Operasikan 46 Armada Kapal
Sebelumnya, existing market BAND disuplai dari Wilayah Kerja Lapangan Randugunting. BAND mendistribusikan gas dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG) langsung ke industri sebagai pengguna akhir.
"Kami berharap kerja sama ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Kami juga sangat mendukung rencana BAND untuk mendapatkan alokasi dari Lapangan Kepodang," ujar Edwin dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (4/8/2023).
Edwin mengatakan, dengan adanya kerja sama ini, BAND tidak perlu khawatir karena saat ini Lapangan Kepodang masih dapat diandalkan produksinya dan lapangan-lapangan yang ada di sekitarnya.
"Pipa KJG berada di posisi yang strategis, sehingga kami berharap dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan listrik, namun juga pengguna lainnya di sekitar Jawa Tengah," ungkapnya.
Selain itu, KJG memastikan penyediaan pipa pengangkutan gas bumi yang akan dimanfaatkan oleh BAND sepanjang ±200 km dari Lapangan Kepodang, Wilayah Kerja Muriah.
Di sisi lain, BAND tengah mengajukan permohonan alokasi gas bumi kepada Kementerian ESDM dan melakukan proses pengajuan sebagai pembeli gas kepada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), SKK Migas, dan pihak-pihak lainnya di Lapangan Kepodang untuk pelaksanaan proyek.
Direktur BAND Pamiarto Saptosadewo memiliki harapan yang sama bahwa dengan banyaknya calon pelanggan baru dan meningkatnya permintaan kepada mereka, KJG mampu mendukung pergerakan ini.
“Kami selalu menjaga performa pipa dan infrastruktur pendukung untuk penyaluran gas dari Wilayah Kerja Muriah. KJG sebagai transporter gas, menyalurkan gas dari sumur gas Kepodang milik Saka Energi Muriah ke ORF KJG Tambak Lorok. Kemudian diutilisasi untuk memenuhi kebutuhan gas ke Indonesia Power Semarang PGU sebesar 10–25 BBTUD. Kami ingin distribusi gas lebih luas lagi, sehingga kami juga siap berpartner dengan berbagai pihak dalam realisasinya,” ujar Edwin.
Baca Juga: Kementerian ESDM Data Penerima Subsidi LPG 3 Kg di 411 Kabupaten/Kota
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: