Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Riset Lembaga Demografi FEB UI: 7 dari 10 Pengemudi Gojek Alami Peningkatan Pendapatan

        Riset Lembaga Demografi FEB UI: 7 dari 10 Pengemudi Gojek Alami Peningkatan Pendapatan Kredit Foto: Go-Jek
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Riset Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) mengatakan, bahwa sebanyak 7 dari 10 mitra pengemudi (driver) Gojek mengalami peningkatan pendapatan sejak bermitra dengan Gojek.

        Dilansir dari keterangannya pada Jumat (4/8/2023), hal tersebut ditopang dengan fleksibilitas waktu yang ditawarkan sebagai mitra memberikan peluang yang lebih besar terhadap peningkatan pendapatan dan kualitas hidup para mitra.

        Temuan tersebut menegaskan dampak Gojek dalam menghadirkan berbagai peluang ekonomi yang dapat diandalkan oleh mitra pengemudi dan merchant di tengah tantangan ekonomi yang kian dinamis. 

        Baca Juga: Sukses Berkarier di Gojek hingga Jadi Komisaris Blue Bird, Alamanda Shantika Dulu Ingin Jadi Guru

        Wakil Kepala Bidang Penelitian LD FEB UI, Paksi CK Walandouw menjelaskan bahwa pihaknya melanjutkan riset tahunan selama lima tahun terakhir dan terus melihat dampak sosial ekonomi Gojek terhadap kondisi mitra pengemudi dan merchant. Menurutnya, temuan penelitian tahun ini yakni mitra Gojek mengalami peningkatan pendapatan dan berlaku bagi setiap lapisan pendapatan. 

        “Hal ini menjadi signifikan mengingat mitra Gojek adalah kelompok masyarakat produktif yang masih memiliki keterbatasan akses ke sektor formal, apalagi di tengah berbagai tantangan ekonomi,” ujar Paksi.

        Paksi selaku perwakilan dari LD FEB UI merinci, terdapat beberapa temuan utama yakni: 

        • Fleksibilitas waktu tetap menjadi daya tarik kemitraan jangka panjang bagi mitra GoRide dan GoCar. Fleksibilitas memungkinkan mitra untuk mengelola usaha sendiri, bekerja sampingan dan mengurus keluarga. 
        • Tak hanya didominasi lulusan SMA, tercatat 77% mitra GoRide dan 65% mitra GoCar merasakan kesulitan di dalam mendapatkan pekerjaan di Kota/ Kabupaten tempat tinggalnya. 
        • Lebih dari 65% mitra GoRide dan GoCar mengalami peningkatan pendapatan jika dibandingkan dengan kondisi sebelum menjadi mitra, dari setiap kelompok pendapatan. 
        • Sebanyak 73% mitra GoFood mampu meningkatkan daya saingnya setelah menjadi mitra GoFood yang memungkinkan bisnisnya terus bertumbuh. Mitra GoFood didominasi oleh usaha kuliner mikro dan konvensional. 
        • Mayoritas mitra Gojek kualitas hidupnya meningkat setelah bergabung menjadi mitra Gojek, yang utamanya dirasakan dalam mewujudkan tempat tinggal dan memberikan akses pendidikan bagi dirinya dan keluarganya.

        Tidak hanya itu, LD FEB UI juga melihat ekosistem Gojek mampu meningkatkan daya saing UMKM mikro dan konvensional. Di luar aspek pendapatan, mayoritas mitra merchant mengalami peningkatan pelanggan dan konsumen baru, produktivitas, popularitas hingga kemampuan untuk menjangkau area pemesanan yang lebih luas setelah bermitra dengan GoFood.

        Sebesar 93% mitra usaha Gojek yang memiliki cabang, membuka cabangnya setelah bergabung menjadi mitra GoFood, bahkan sebanyak 84% mitra usaha Gojek berhasil membuka 1-2 cabang setelah bermitra dengan GoFood.

        Paksi menambahkan, 86% dari pembukaan cabang baru yang dilakukan mitra GoFood di kota yang sama dengan lokasi awal membuka usaha, berdampak pada terbukanya lapangan pekerjaan di daerah tersebut.

        “Ungkapan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia sangat jelas terlihat ketika memerhatikan perkembangan mitra merchant Gojek, khususnya GoFood,” imbuh Paksi.

        Riset tersebut melibatkan responden mitra pengemudi dan mitra UMKM yang sudah menggunakan layanan Gojek sebelum pandemi (sejak Maret 2020). 

        Sementara itu, total responden yang mengisi kuesioner secara lengkap dan dapat dilakukan analisis adalah 2.520 responden, terdiri dari 840 mitra driver roda dua atau GoRide, 840 mitra driver roda empat atau GoCar, dan 840 usaha kuliner mitra GoFood yang tersebar di delapan kota, seperti Bandung, Denpasar, Jabodetabek, Makassar, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

        Pengumpulan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan pendekatan simple random sampling (margin of error 2%, level of confidence 95%).

        Baca Juga: Komentar Petinggi Telkomsel terhadap AI: AI Itu Refinery, Minyaknya Data

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: