Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Simak Deretan Perusahaan Pendorong IHSG Melesat 0,64 Persen

        Simak Deretan Perusahaan Pendorong IHSG Melesat 0,64 Persen Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pada perdagangan Kamis (3/8/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dari area support. Pada akhir perdagangan, IHSG ditutup naik 0,64% ke posisi sekitar 6.898,08. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 pada awal perdagangan, diperkirakan naik namun cenderung terbatas sampai pada level 6.927.

        Terhitung, volume perdagangan saham di bursa mencapai 18,43 miliar lembar saham dengan nilai total sebesar Rp9,35 triliun. Sebagian saham yang diperdagangkan Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat mengalami kenaikan.

        Ellen May, Founder dan CEO Emtrade, membeberkan beberapa saham turut menjadi penopang IHSG, sehingga indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut kembali menguat. Seiring cerahnya sektor kesehatan, saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menjadi salah satu penopang IHSG, yakni naik sebesar 5,01%.

        Baca Juga: Rilis Lapkeu, Saham Tiga Perusahaan Semen Melonjak Berkat Kinerja Keuangan yang Positif

        Perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia ini telah mencatatkan pertumbuhan yang solid dalam beberapa waktu terakhir, didukung oleh peningkatan permintaan produk kesehatan dan kinerja bisnis yang kuat. Kenaikan saham KLBF memberikan dorongan positif bagi kinerja IHSG.

        “Naiknya lumayan berpengaruh, yaitu Kalbe Farma. KLBF ini dia habis breakdown beberapa waktu yang lalu dengan volume transaksi tinggi. Hari ini naiknya enggak begitu banyak di posisi level 1.800, jadi 1.885 sekarang. Jadi kalau buat trading jangan banyak dulu ya,” jelas Ellen, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Jumat (04/08/2023).

        Selanjutnya, Ellen mengamati saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Sahamnya naik tipis sejak awal Mei, yaitu sebesar 1,36%. Perusahaan rokok ternama ini terus menunjukkan daya saing yang tinggi di pasar domestik maupun internasional.

        Walaupun secara year to date (ytd) GGRM mencatat return sebesar 55,14% per closing 31 Juli 2023. Namun, mayoritas kenaikan harga terjadi sebelum Mei, di mana harga saham GGRM masih melonjak karena teknikal rebound dari penurunan drastis yang dialami GGRM pada tahun sebelumnya, saat GGRM mengalami penurunan sebesar 41,18% di tahun 2022.

        “GGRM juga sama mantul, volumenya kecil dan di sini sempat jatuh volumenya gede kemarin, jadi ini kita ngelihatnya cuman temporer aja, jadi masih bisa turun lagi,” tuturnya.

        Ellen juga menyebutkan sektor e-commerce asal Indonesia, PT Bukalapak.com Tbk yang turut andil dalam lonjakan IHSG. Kenaikan mencolok pada perdagangan kemarin datang dari harga saham Bukalapak yang berada di level Rp220 hingga naik 10 poin, jadi Rp230.

        “Kalau Bukalapak di sini kemarin turunnya dikit-dikit, terus ini naiknya lumayan dari level Rp220 jadi Rp230. Justru Bukalapak bisa di-watch,” pungkasnya.

        Baca Juga: Bursa Saham Tel Aviv Gandeng Fireblocks Perluas Perdagangan Kripto di Israel

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: