Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ekspor Perdana Teh Oolong Indonesia ke Vietnam, PTPN Group dan Suntory Garuda Buka Pasar Baru

        Ekspor Perdana Teh Oolong Indonesia ke Vietnam, PTPN Group dan Suntory Garuda Buka Pasar Baru Kredit Foto: PTPN
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Perkebunan Nusantara (PTPN Group) bersama PT Suntory Garuda Beverage melakukan ekspor perdana teh Oolong ke Vietnam untuk Suntory Pepsico Vietnam Beverage. Langkah ini menjadi awal dari kolaborasi strategis antara kedua korporasi untuk memasok bahan baku berkualitas tinggi bagi minuman ready-to-drink (RTD) di seluruh Asia. 

        Direktur Pemasaran PTPN Group, Dwi Sutoro, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk keseriusan perusahaan untuk menghasilkan produk teh yang diinginkan oleh pembeli.

         "Ini pengalaman pertama kami memproduksi teh jenis Oolong. Kami produksi karena ada permintaan pasar khusus dan kami memiliki kompetensi untuk mengembangkan semua jenis teh sesuai dengan permintaan pembeli," ujarnya. 

        Menurut Dwi, kolaborasi Suntory dan PTPN akan memberi Suntory akses ke perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia dengan keunggulan komersial dan operasional. PTPN memperoleh manfaat dari pengetahuan global Suntory dan keahlian sebagai produsen minuman kelas dunia, terutama teh oolong dengan berkomitmen untuk mengikuti metode pertanian berkelanjutan dan mematuhi standar kualitas internasional untuk memastikan keunggulan produk. 

        Baca Juga: Kinerja PTPN Group yang Meningkat Akan Berdampak Positif Pada PalmCo dan SupportingCo

        Teh Oolong, yang memiliki karakteristik unik dan cita rasa lembut, dipilih khusus sebagai komoditas ekspor sesuai dengan permintaan pasar. PTPN Group diketahui mengelola lebih dari 23.000 hektar lahan perkebunan teh di Indonesia. Dengan luas area perkebunan ini, PTPN Group merupakan salah satu perusahaan perkebunan teh terbesar di dunia dengan kapasitas produksi mencapai 50.000 ton per tahun atau 40% dari produksi nasional. Selain teh Oolong, PTPN Group juga menghasilkan produk berupa black tea (orthodox dan CTC), green tea, dan white tea

        PTPN Group memiliki beberapa merek dagang produk teh retail seperti Nusakita, Walini, Teh Kayu Aro, Goalpara, Rollas, Kaligua, Gunung Dempo, Semugih, dan Tobasari. 

        Ekspor teh Oolong ke Vietnam ini akan digunakan oleh Suntory untuk membuat produk minuman ready-to-drink di pasar Asia. Suntory adalah salah satu perusahaan produk konsumen terkemuka di dunia yang didirikan sejak 1899 di Osaka, Jepang, dan memiliki berbagai merek minuman kemasan terkemuka di dunia seperti TEA+, Ribena, dan Okky Jelly Drink. 

        CEO Suntory Garuda Beverage, Neeraj Kumar Goyal, menyebutkan bahwa bahan baku yang mereka gunakan harus memenuhi standar kualitas yang tinggi. "Di Suntory, kami selalu berusaha untuk menggunakan cara-cara yang lebih baik dan lebih inovatif untuk memenuhi berbagai cita rasa dan gaya hidup di seluruh dunia. Kemitraan kami dengan PTPN adalah bagian dari komitmen kami untuk berbagi pengetahuan global kami untuk memastikan produk berkualitas tinggi bagi konsumen," tambahnya. 

        Baca Juga: Fokus Transformasi untuk Genjot Kinerja, PTPN Group Lakukan Hal Ini

        Kerja sama ekspor jenis teh Oolong ini telah diinisiasi sejak tahun 2021 dengan berbagai tahap persiapan meliputi percobaan, pengujian, dan audit. Teh Oolong produksi PTPN Group telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan lolos uji kandungan pestisida dengan 268 bahan aktif yang dipersyaratkan. Selain itu, produk ini juga telah lolos uji kandungan logam berat (Cd, Pb, Sn, Hg, dan As) dan uji kandungan mikrobiologi (TPC, Coliform, Yeast, dan Mould). 

        Sebelumnya, produk black tea yang diproduksi oleh PTPN Group juga sudah merambah pasar internasional ke berbagai negara seperti Pakistan, Rusia, Malaysia, Asia Timur, Timur Tengah, Amerika Serikat, dan Eropa. Produk teh Indonesia ini telah memenuhi standar keamanan pangan yang dipersyaratkan oleh masing-masing negara. Produksi jenis green tea juga sedang digalakkan terutama di perkebunan di wilayah Sumatera sesuai permitnaan pasar. 

        Pelepasan ekspor perdana ini diharapkan akan membuka peluang bisnis baru bagi PTPN Group, Suntory, dan perusahaan multinasional lainnya, serta membawa manfaat ekonomi bagi negara. Informasi mengenai peluang bisnis teh dengan PTPN Group dapat ditanyakan melalui e-mail tea@holding-perkebunan.com. Selain itu, kolaborasi ini juga diharapkan bisa mendorong promosi produk-produk teh Indonesia yang berkualitas tinggi ke pasar internasional. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: