Coinbase baru-baru ini menerbitkan edisi keempatnya dari seri laporan yang menyoroti inovasi kripto pada tingkat negara bagian di Amerika Serikat. Seri keempat tersebut menyoroti Kota New York yang dinilai telah berhasil mencapai berbagai langkah dalam hal adopsi kripto.
Dilansir dari Cointelegraph, Kamis (10/8/2023), dalam laporan tersebut, Coinbase mencatat bahwa 19% penduduk Kota New York telah memiliki aset kriptonya sendiri. Bahkan, satu dari tiga warga New York setuju bahwa kripto membuat sistem keuangan lebih adil dan menggambarkannya sebagai investasi yang layak untuk masa depan.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa seiring adopsi kripto tumbuh di New York, penduduk negara bagian tersebut terus mengadopsi proyek-proyek berbasis blockchain. Dikabarkan saat ini terdapat 692 organisasi blockchain dan lebih dari 800 pendiri yang berbasis di kota tersebut.
Baca Juga: Bitrefill Gandeng eSIM GO, Pengguna Bisa Beli eSIM Pakai Kripto di 140 Negara
Saat adopsi kripto berkembang di New York, regulator negara bagian meningkatkan kemampuan mereka untuk mengawasi mata uang digital. Pada 21 Februari, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York mengumumkan mereka telah meningkatkan kemampuan mereka dalam mendeteksi aktivitas ilegal terkait kripto. Berdasarkan pengumuman tersebut, departemen akan memiliki kemampuan tambahan dalam mendeteksi perdagangan dengan informasi internal, manipulasi pasar, dan aktivitas front-running.
Sementara itu, Bank Sentral AS baru-baru ini memperluas cakupan programnya untuk mengawasi bank-bank di AS yang terlibat dalam kripto dan blockchain. Pada 8 Agustus, The Fed membentuk program untuk membatasi beberapa aktivitas terkait kripto bagi bank yang diawasi olehnya.
Kabar lain menyebutkan penerbit stablecoin berbasis AS, Circle, menyoroti mata uang USD Coin (USDC) telah mendapatkan pengakuan di bagian lain dunia. Pada 8 Agustus, CEO Circle, Jeremy Allaire mengatakan 70% adopsi USDC berasal dari luar AS. Eksekutif tersebut mencatat kemajuan di pasar-pasar negara berkembang, seperti Asia, Amerika Latin, dan Afrika.
Baca Juga: Lama Tak Muncul, Tokocrypto Tetap Optimis Jadi Bursa Kripto Nomor Satu di Indonesia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: