Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas karyawan dalam bekerja menjadi sebuah hal yang tentunya diinginkan oleh para petinggi sebuah perusahaan. CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), Indrawan Nugroho, melihat, untuk dapat menjadikan karyawan atau pekerjaan memiliki semangat dalam berinovasi dan menghasilkan karya, perlu dilakukan beberapa tindakan oleh atasan.
Indrawan menyebut, pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan psyco safety atau sebuah rasa aman secara psikologis kepada pekerjaan dalam melakukan sesuatu yang berbeda sebelum melakukan serangkaian uji coba.
"Karena yang namanya inovasi itu kan coba-coba. Kalau udah pasti berhasil namanya best practice. inovasi ketika dicoba untuk dilakukan ada resiko salah resiko gagal," ujar Indrawan dikutip dari akun YouTube-nya, Sabtu (12/8/2023).
Baca Juga: Lahirkan Pemimpin Masa Depan, Yayasan Mochamad Thohir Berikan Beasiswa TAMBA Senilai US$1 Juta
Indrawan mengatakan, berbicara di lingkungan korporasi, kegagalan itu adalah sesuatu yang aib dan tabu serta kesalahan itu harus dihindari ad all cost. Padahal, inovasi tidak akan mungkin lahir pertama kali langsung berhasil, di mana keberhasilan akan lahir setelah sekian kali melakukan uji coba, baru nanti di akhir terlihat sektor mana yang berhasil.
"Harus menciptakan sebuah lingkungan di mana di situ mereka merasa aman untuk melakukan uji coba tadi, untuk berekspretasi tadi, ya itu namanya psycological safety," ujarnya.
Faktor selanjutnya adalah pemimpin harus mengambil peran sebagai seorang pelatih karena yang namanya inovasi itu harus lebih cantik dan harus dimunculkan dalam diri anak buah. Dengan kata lain, pemimpin tidak dapat mendikte bawahanya untuk dapat melahirkan ide atau inovasi baru. Peran sebagai seorang pelatih di sini adalah dengan cara memantik ide-ide gagasan inovasi itu bagaimana cara membuat mereka menemukan cara-cara baru.
"Bagaimana cara supaya mereka mau terus melakukan eksperimentasi sampai berhasil jawabannya adalah dengan anda berperan sebagai coach," ucapnya.
Adapun peran dari seorang pelatih sendiri terbagi menjadi dua, yaitu mendengar dan bertanya. Dengan begitu, atasan juga perlu mendengar apa sebenarnya kondisi situasi yang dihadapi oleh anak buah dan apa harapannya mereka.
Baca Juga: Penting! Terapkan Dua Hal ini Agar Jadi Pemimpin yang Baik
"Mereka ingin berinovasi di bagian yang mana setelah Anda memahami konteksnya. Ajukan pertanyaan yang disebut dengan powerful passion pertanyaan yang sangat punya dampak terhadap mereka jadi masuk ke dalam sebuah eksplorasi gagasan-gagasan baru yang itu muncul," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Yohanna Valerie Immanuella
Tag Terkait: