Simak! 3 Cara ini Bisa Wujudkan Impian Indonesia Punya Banyak Bank Syariah Besar
Untuk memajukan industri perbankan syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan adanya bank-bank syariah besar sekelas Bank Syariah Indonesia (BSI). Adapun BSI sendiri menjadi satu-satunya bank syariah dengan aset menembus Rp305 triliun pada 2022. Sebaliknya, pesaing terdekatnya yakni UUS CIMB Niaga hanya memiliki aset Rp63 triliun. Kemudian, Bank Muamalat dengan Rp61 triliun, dan UUS BTN dengan Rp45 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, OJK tidak ingin hanya BSI yang menjadi satu-satunya bank syariah di Indonesia karena hal itu tidak sehat.
“Sebagaimana saya pernah sampaikan kalau OJK memang menginginkan adanya bank-bank syariah sekelas BSI. Mudah-mudahan bisa ada dua atau tiga bank hasil akuisisi atau merger ke depannya yang seukuran itu (BSI). Ini sesuai juga dengan mandate UU P2SK kalau spin-off bisa dimintakan sekaligus konsolidasi,” ujar Dian belum lama ini di Jakarta. Baca Juga: Biar Persaingan Sehat, Indonesia Harus Punya Banyak Bank Syariah Sekelas BSI
Merespon hal ini, Peneliti Ekonomi Syariah Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Fauziah Rizki Yuniarti menyebutkan, ada tiga cara yang bisa dilakukan untuk melahirkan bank-bank syariah besar seperti BSI.
Pertama, Unit Usaha Syariah (UUS) melakukan spin-off menjadi Bank Umum Syariah (BUS). Kemudian, BUS tersebut melakukan strategi penguatan modal sehingga bisa menjadi BUS Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti (KBMI) 3.
"Kedua, beberapa UUS konsolidasi dan menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau KBMI 4. Ketiga, beberapa BUS dengan KBMI 1 dan/atau KBMI 2 konsolidasi menjadi 1 BUS dengan KBMI 3 atau bahkan KBMI 4 yang bisa bersaing dengan BSI," jelas Fauziah yang dikutip di Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Lebih lanjut menurutnya, kehadiran bank-bank syariah bermodal jumbo tersebut diharapkan dapat berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah. Apalagi kasus peretasan data BSI yang terjadi pada paruh pertama tahun ini menjadi pengingat berharga akan perlunya bank syariah lain dengan modal setara BSI.
Fauziah menambahkan dari kejadian yang menimpa BSI pada awal 2023 menjadi pelajaran berharga bahwa industri perbankan syariah di Indonesia butuh pemain besar yang modalnya setara dengan BSI. “Dari sisi supply, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik untuk nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa,” tuturnya.
Fauziah menyebutkan, adanya bank syariah besar yang setara BSI juga akan berdampak dari sisi demand. Pasalnya, nasabah pun akan memiliki beragam pilihan sehingga bisa melakukan perbandingan dari berbagai sisi, mulai dari fasilitas, harga, aksesibilitas, dan sebagainya. Baca Juga: Apakah Bank Syariah Masih Diminati dan Menonjol di Indonesia?
“Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya Bank Syariah di Top 10 bank terbesar nasional,” kata Fauziah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman