Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pakar dari IPB: Pertanian RI Dihadapkan pada Penurunan Produktivitas dan Perubahan Ekonomi Kritikal

        Pakar dari IPB: Pertanian RI Dihadapkan pada Penurunan Produktivitas dan Perubahan Ekonomi Kritikal Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Fadhil Hasan, pakar ekonomi pertanian dari Institut Pertanian Indonesia (IPB), memberikan paparan tentang perubahan dramatis yang sedang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia.

        Dalam wawancara eksklusif di program Zoominari kebijakan publik yang diselenggarakan Narasi Institute pada Jumat (11/8/2023) dengan tema Kebijakan Sektor Pertanian Indonesia dalam Jangka Menengah dan Panjang yang dipandu oleh Achmad Nur Hidayat, Fadhil Hasan memaparkan berbagai aspek mengenai penurunan produktivitas, perubahan dalam ekonomi, serta tantangan-tantangan yang harus diatasi.

        Penurunan Produktivitas dan Tantangan PDB

        Mengawali paparannya, Hasan menjelaskan kondisi pertanian menghadapi penurunan produktivitas yang berdampak signifikan. Namun, ia melihat peluang dalam penurunan tersebut jika diikuti dengan peningkatan PDB di sektor-sektor lain, terutama dalam pengolahan. 

        Baca Juga: Perubahan Iklim Menghantui Sektor Pertanian, Wamentan Minta Tetap Jaga Stok Pangan

        "Penurunan produktivitas pertanian seharusnya mendorong kerjasama dan inovasi di sektor pengolahan sebagai respons," ungkap Hasan.

        Tantangan lain yang disoroti Hasan adalah penyerapan tenaga kerja yang melambat. Ia menggarisbawahi perlunya penurunan lebih cepat dalam sektor pertanian daripada sektor lainnya. 

        "Agar produktivitas sektor pertanian meningkat, penyerapan tenaga kerja harus berkurang lebih cepat daripada penurunan sektor pertanian," tegas Hasan.

        Penurunan yang Lambat dan Efisiensi

        Hasan menyampaikan keprihatinannya tentang laju pertumbuhan sektor pertanian yang tertinggal dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, ini mengindikasikan perbedaan produktivitas yang memerlukan strategi pengembangan yang lebih cerdas.

        "Belajar dari sejarah pembangunan pertanian akan membantu mengatasi tantangan ini," kata Hasan.

        Pentingnya meningkatkan produksi pertanian diangkat oleh Hasan sebagai fokus utama. Ia mengemukakan bahwa transformasi industri ke pertanian adalah strategi yang mampu mengatasi perubahan ekonomi.

        "Mengintegrasikan bahan-bahan dalam negeri akan mendorong pengembangan pertanian yang berkelanjutan," jelasnya.

        Penelitian, Struktur Produksi, Harga, dan Alokasi Lahan

        Hasan juga menyoroti pentingnya riset dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan faktor lokal. "Penelitian lapangan dan pengembangan harus mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim serta menyediakan solusi yang efektif," tandas Hasan. Dia juga menunjukkan perlunya perbaikan dalam struktur produksi, harga yang seimbang, dan alokasi lahan yang efisien.

        Menuju Pertanian yang Berkelanjutan dan Produktif

        Urgensi menghadapi tantangan jangka panjang, termasuk pertumbuhan ekonomi, urbanisasi, dan perubahan iklim.

        "Efisiensi dan produktivitas harus ditingkatkan dalam sektor pertanian guna menjawab kebutuhan yang semakin meningkat," katanya.

        Dalam simpulannya, Hasan menggarisbawahi tiga poin utama. Pertama, peningkatan produksi sebagai prioritas utama dalam menghadapi tantangan saat ini. Ia mendukung transformasi dari sektor industri ke sektor pertanian untuk mencapai tujuan ini.

        Kedua, pentingnya mengatasi tantangan jangka panjang, termasuk pertumbuhan ekonomi yang rendah, urbanisasi, dan perubahan iklim. Solusi yang komprehensif harus dirumuskan untuk menjaga pertanian yang berkelanjutan dan produktif.

        Ketiga, perlunya keputusan kebijakan yang mendukung riset, restrukturisasi produksi, pengaturan harga yang seimbang, dan alokasi lahan yang efisien. Kebijakan yang tepat akan menjadi landasan bagi pertanian yang berkelanjutan dan mampu mengatasi berbagai tantangan.

        Hasan memberikan pandangan yang penting tentang situasi kompleks pertanian saat ini dan membangkitkan harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui strategi yang terencana dengan baik.

        Baca Juga: Demi Swasembada Pangan, Airlangga Minta Dorong Sistem Pertanian Ramah Lingkungan

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: