Gandeng Startup Pengembang AI, Universitas Top di Inggris Mau Analisis Pasar Kripto
Imperial College London mengumumkan kemitraannya dengan startup kecerdasan buatan (AI), FluidAI pada 21 Agustus. Kemitraan ini bertujuan untuk membantu menangani masalah dalam pasar aset digital menggunakan teknologi yang baru muncul.
Dikutip dari Cointelegraph, Selasa (22/8/2023), laboratorium AI universitas I-X akan bekerja sama dengan FluidAI untuk meningkatkan "pasar tokenisasi" bagi institusi, platform perdagangan, dan investor ritel. Secara khusus, FluidAI mengatakan bahwa isu agregasi likuiditas dalam ruang kripto akan menjadi prioritas utama.
Ahmed Ismail, CEO FluidAI, mengatakan bahwa memecahkan masalah likuiditas di industri ini adalah dorongan utama untuk memulai perusahaan tersebut.
Baca Juga: Banyak Iklan Penipuan Kripto Beredar, Thailand Ancam Tutup Layanan Facebook
"Solusi keuangan tradisional yang menangani agregasi pasar menggunakan teknologi latensi rendah, sehingga sangat cepat dalam memberikan harga terbaik. Di dunia kripto, hal tersebut tidak ada karena sifatnya yang berbasis awan dan terdesentralisasi," ujarnya.
Ia juga menjelaskan penggunaan AI akan membantu menghilangkan latensi melalui prediksi, yang dapat membantu memberikan harga jual dan beli terbaik di pasar dari platform ke penyedia likuiditas atau bursa.
Sebagaimana diketahui, Imperial College London merupakan salah satu universitas peringkat teratas di Inggris Raya dan merupakan rumah bagi Pusat Penelitian dan Rekayasa Mata Uang Kripto untuk aktivitas penelitian dan aplikasi terkait mata uang kripto dan teknologi blockchain.
Sementara itu, Inggris perlahan telah beralih untuk siap menghadapi penetrasi alat berbasis AI untuk memasuki industri-industri lokalnya. Pada 21 Agustus, pemerintah mengumumkan rencananya untuk menghabiskan US$130 (Rp1,99 triliun) juta pada chip AI guna mendirikan sumber daya AI.
Baca Juga: SpaceX Milik Elon Musk Dilaporkan Jual Rp5,6 Triliun Bitcoinnya Pada 2021-2022
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti