Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengapa Kompetisi Inovasi di Perusahaan Tak Beri Dampak Signifikan? Ini Alasannya

        Mengapa Kompetisi Inovasi di Perusahaan Tak Beri Dampak Signifikan? Ini Alasannya Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kompetisi inovasi telah menjadi salah satu upaya yang umum dilakukan oleh perusahaan-perusahaan untuk mendorong kreativitas dan penemuan ide baru. Namun sayangnya, tidak semua kompetisi inovasi berdampak sesuai yang diharapkan. Beberapa faktor mengindikasikan bahwa sejumlah kompetisi inovasi tidak memberikan dampak yang signifikan.

        Indrawan Nugroho, CEO dan Co-founder Corporate Innovation Asia (CIAS), menjelaskan alasan-alasan mengapa kompetisi inovasi di perusahaan seringkali tidak memberikan hasil yang diharapkan.

        Menurutnya, inovasi tidak memberikan dampak yang diharapkan karena kompetisi inovasi hanya dianggap sebagai sebuah acara atau event yang menyenangkan tanpa diikuti oleh komitmen yang serius untuk menerapkan ide-ide inovatif yang dihasilkan.

        Baca Juga: Upaya Bank DBS Bangun Kepuasan Pelanggan Melalui Inovasi dan Layanan Unggul

        “Ketika kita dudukkan inovasi sebagai sebuah event, maka inovasi tidak akan terjadi. Boleh kita melakukan kompetisi inovasi karena itu yang akan memunculkan sebuah semangat dorongan bagi teman-teman untuk berani mengungkapkan gagasannya idenya, mencoba suatu hal yang baru, tapi jangan berhenti di event,” jelas Indrawan, dikutip dari kanal Youtube-nya pada Kamis (24/8/2023).

        Sayangnya, setelah acara selesai, semangat inovasi seringkali memudar dan ide-ide tersebut hanya menjadi kenangan dari kompetisi tanpa dilanjutkan dengan tindakan lebih lanjut.

        “Semua karyawan cenderung akan menganggap bahwa setelah acara berakhir dan pemenang diumumkan, maka proses inovasi juga berakhir,” tambahnya.

        Selain itu, banyak kompetisi inovasi hanya berfokus pada tahap awal dalam pembentukan ide tanpa memberikan perhatian yang cukup pada langkah-langkah berkelanjutan.

        Kurangnya rencana untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide inovatif membuat potensi dari ide-ide tersebut tidak terealisasi dengan baik.

        “Proses inovasi yang sesungguhnya ketika ide-ide telah diterima oleh customer untuk menciptakan nilai. Maka kesadaran bahwa namanya kompetisi inovasi itu hanya permulaan, hanya titik awal langkah pertama. Yang terpenting adalah menentukan langkah selanjutnya dan mengimplementasikan ide-ide,” imbuhnya lagi.

        Lebih lanjut, seringkali pemenang kompetisi inovasi dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang tidak selalu berfokus pada kemampuan ide untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pelanggan. 

        Akibatnya, ide-ide yang menang mungkin hanya memiliki nilai kreativitas tanpa memberikan solusi nyata bagi pelanggan atau permasalahan bisnis yang ada.

        “Kerap kali inovasi yang akhirnya menang dalam kompetisi itu inovasi yang keren, yang ada terobosan baru, tapi belum tentu dia memecahkan masalah sesungguhnya untuk diselesaikan di perusahaan. Otomatis inovasi yang keren tadi tidak akan dipakai karena tidak ada yang butuh,” tegas Indrawan.

        Indrawan menekankan bahwa jika perusahaan secara terus-menerus mengadakan kompetisi inovasi hanya sebagai acara rutin, tidak mengherankan jika akhirnya karyawan merasa apatis.

        Oleh karena itu, perusahaan harus mengambil langkah-langkah konkret untuk mengintegrasikan kompetisi inovasi ke dalam strategi bisnis dan menentukan langkah yang serius terhadap ide-ide yang dihasilkan.

        “Padahal inovasi adalah sebuah proses berkelanjutan untuk menyelesaikan sebuah masalah kalau kita berangkat dengan proses berkelanjutan, sehingga nanti bisa menghasilkan inovasi yang bernilai secara berkelanjutan bagi perusahaan,” pungkasnya.

        Baca Juga: Cara Bikin Gen Z Kerja Keras: Pahami Teknologi dan Bentuk Fundamental

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: