Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cara Bikin Gen Z Kerja Keras: Pahami Teknologi dan Bentuk Fundamental

Cara Bikin Gen Z Kerja Keras: Pahami Teknologi dan Bentuk Fundamental Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Generasi Z (Gen Z), yang sedang memasuki ranah dunia kerja, perlu menyadari bahwa kondisi kerja saat ini mengalami perubahan signifikan dibandingkan sebelumnya. Perkembangan teknologi yang terus berlanjut dan dinamis telah mengubah cara interaksi Gen Z dalam lingkungan kerja.

Banyak orang memberikan label kepada Gen Z sebagai generasi yang sering kali memiliki tuntutan tinggi dan mengedepankan hak-hak mereka. Mereka juga dianggap sebagai generasi yang memiliki tingkat sensitivitas tinggi dan loyalitas rendah.

Oleh karena itu, untuk mengatasi perilaku Gen Z tersebut, Ferro Ferizka sebagai Direktur Eksekutif Pijar Foundation memiliki program untuk membantu Gen Z agar siap menghadapi dunia pekerjaan di masa mendatang.

Baca Juga: Gencarkan Anak Muda Menuju Ekonomi 2030, Pijar Foundation Beri Pesan ke Gen Z: Jangan Manja!

“Di Pijar Foundation kita punya program namanya Future Skills. Program itu kami membalikkan metode belajar yang ada dengan bawa perusahaan untuk mengajar di kampus, ini juga menggunakan program Kampus Merdeka sebagai title. Bedanya, yang kita ajarkan dari para industri ini menjadi kewajiban SKS,” jelas Ferro, dikutip dalam Youtube Dr Indrawan Nugroho, Rabu (9/8/2023).

Ferro melihat mentalitas dan intelektualitas anak muda Indonesia dalam belajar perlu ditingkatkan dengan cara memasukkannya lewat program Merdeka Belajar dan menjadikannya masuk ke dalam wajib SKS.

“Kita numpangin ke Kampus Merdeka karena motivasi anak Indonesia dalam belajar perlu ditingkatkan dengan cara mewajibkan di SKS mereka. Kalau ini mata kuliah yang kita bikin tidak jadi SKS, tidak ada yang mau pakai. Mereka bisa dapat nilai, pengalaman, dan bisa masuk ke transkrip,” ujarnya.

Hal itu cara agar mereka termotivasi dan tergerak untuk belajar menghadapi tantangan di masa depan. Ferro ingin menyadarkan bahwa dunia kerja tidak semudah Gen Z bayangkan. Ia akan terus mengoptimalkan potensi Gen Z dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan melalui programnya.

“Tunjukkan ke mereka betapa mengerikannya masa depan dan betapa jauhnya gap pengetahuan yang mereka punya dengan apa yang dimiliki oleh dunia nyata. Kita sengaja nunjukin ke hadapan mereka bahwa dunia sudah sampai sejauh ini, dan kalian baru mau mulai. Kalau generasi mereka tidak bisa menutup gap ini, mereka tidak bisa jadi apa-apa,” tegas Ferro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: