Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gencarkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Siap Bangun 846 SPKLU dan 1.401 SPBKLU

        Gencarkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Siap Bangun 846 SPKLU dan 1.401 SPBKLU Kredit Foto: Kemenko Perekonomian
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah tengah mendorong penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas dalam rangka mengejar target pengguna kendaraan listrik sebanyak 17.282 unit (roda empat) dan sebanyak 40.312 unit (roda dua). Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sebelumnya memperkirakan Indonesia akan menjadi produsen kendaraan listrik terbesar pada tahun 2027.

        Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, mengatakan, ekosistem kendaraan listrik yang besar tersebut akan dibangun dengan mengintegrasikan nikel dengan tembaga, hingga bauksit. Integrasi ini tentunya akan memungkinkan produksi baterai Electric Vehicle (EV), baterai lithium, mencapai nilai pasar yang lebih tinggi.

        Baca Juga: Tantangan Kendaraan Listrik: Mengapa Solusi Ini Tak Efektif Atasi Polusi Udara?

        "Guna memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik, Pemerintah terus mendorong pengembangan ekosistem dengan membangun 846 SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) untuk roda-4 dan 1.401 SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum) untuk Roda-2," tuturnya, Selasa (29/8/2023).

        Susiwijono menilai, pengembangan ekosistem kendaraan listrik akan mendukung transformasi menuju mobilitas berkelanjutan dan ramah lingkungan.

        "Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia pada Net Zero Emision dan rencana konkret untuk mempercepat dekarbonisasi. Indonesia juga tengah mendorong transisi industri menuju EV agar dapat menjadi pusat produksi kendaraan listrik," terangnya.

        Dalam kesempatan itu, Susiwijono juga menekankan pentingnya percepatan ekosistem kendaraan listrik. Pemerintah melalui kebijakan nyata telah mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik dengan ketersediaan pasokan tenaga listrik, infrastruktur stasiun pengisisian, dan rencana integrasi platform.

        Dia mengatakan, kerja sama yang kuat dari semua pihak, termasuk Pemerintah, perusahaan listrik dan otomotif, lembaga riset, dan masyarakat umum, untuk bersatu dalam mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik tersebut sangatlah diperlukan.

        Menurutnya, kerja sama tersebut dapat diwujudkan dengan membangun infrastruktur pengisian daya yang luas, mendorong penelitian, dan pengembangan teknologi yang lebih baik, serta memberikan insentif bagi konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik. Dengan begitu, masa depan mobilitas yang berkelanjutan akan tercipta.

        "Terkait dengan EV ecosystem ini, Pemerintah punya komitmen yang luar biasa besar, selain memandatkan di beberapa Leaders’ Declaration di ASEAN dan sebagainya. Namun, untuk kepentingan kita sendiri, baik sisi supply dan demand, Pemerintah akan komitmen untuk mendukung sepenuhnya pengembangan EV ecosystem ke depan," pungkas Susiwijono.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Alfida Rizky Febrianna
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: