Bahlil dan Arsjad Rasjid Soal Investasi dan Perdagangan: Keduanya Urat Nadi Perekonomian ASEAN
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menyatakan investasi dan perdagangan sebagai urat nadi perekonomian negara-negara ASEAN, dalam ASEAN Investment Forum 2023.
Dalam kesempatan itu, Bahlil menyampaikan ASEAN sebagai sentra pembangunan ekonomi global yang inklusif, harus mendorong investasi untuk pembangunan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Menlu Retno Soal ASEAN: Masih Punya Banyak Pekerjaan Rumah, Myanmar Salah Satunya!
"Aliran investasi ke ASEAN sangat masif, namun tujuan kita bukan meningkatkan nominal, melainkan bagaimana investasi tersebut dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan khususnya SDGS dan rakyat dapat menikmati hasil dari investasi," ujar Bahlil, pada pembukaan ASEAN Investment Forum 2023 di Hotel Sultan, Jakarta, dikutip Senin (4/9/2023).
Sementara itu, Arsjad mengungkapkan, kawasan Asia Tenggara memiliki potensi dan peluang investasi sangat menjanjikan di bidang pertanian dan pangan, ekonomi digital, kesehatan swasta-publik, kendaraan listrik, pasar karbon, dan sistem pembayaran QT regional.
“(Kendati demikian) kita (ASEAN) tidak bisa berdiri sendiri, ASEAN harus menyadari kekuatan dan potensi investasi yang dimiliki untuk makin memantapkan posisi ASEAN sebagai surga investasi global,” kata Arsjad.
Arsjad melanjutkan, potensi dan peluang yang dimiliki, menjadikan ASEAN sebagai target investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Dia lalu mengungkapkan, pada 2010, FDI di Asia Tenggara hanya sekitar US$23 miliar. Jumlah itu melonjak menjadi US$ 47 miliar pada 2021.
“Selain potensi investasi, Asia Tenggara juga memiliki keunggulan berupa sumber daya energi alam yang besar, untuk memenuhi permintaan energi global,” kata dia.
Baca Juga: KTT ASEAN Telah Dimulai, Ini Sejumlah Rekayasa Hilir Mudik Puluhan Ruas Jalan di Jakarta
Di sisi ekonomi digital, ASEAN juga mengalami pertumbuhan signifikan. Pada 2022, ekonomi digital ASEAN tercatat mencapai US$ 194 miliar dan diproyeksikan berkembang menjadi US$ 330 miliar pada tahun 2025.
Arsjad mengatakan, dengan potensi dan peluang investasi yang ada, ASEAN memiliki fundamental ekonomi yang kuat untuk pembangunan berkelanjutan.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, ASEAN-BAC secara konsisten terus mendorong Forum Investasi ASEAN atau ASEAN Investment Forum dapat memperkuat fundamental ekonomi tersebut untuk menjadikan kawasan ASEAN sebagai surga Investasi global.
Baca Juga: Bahas Mitigasi Situasi Gak Terduga, Ini Bocoran Pembahas Elite ASEAN
Di bawah kepemimpinan Indonesia, lanjutnya, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow ke negara-negara ASEAN dan mitra eksternal, seperti Inggris, Jepang, Korea Selatan, Australia, Kanada, dan Tiongkok untuk menawarkan potensi dan peluang investasi di ASEAN.
“Kami meyakinkan para pemimpin dan pengusaha bahwa ASEAN wajib diperhitungkan karena memiliki fundamental ekonomi yang kuat, dan ASEAN Investment Forum 2023 dapat dijadikan momentum untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai surga investasi global,” ujarnya.
Terakhir, dia menuturkan, ASEAN Investment Forum 2023 ini sendiri diselenggarakan untuk menampilkan peluang investasi ASEAN yang juga berkontribusi bagi pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Tujuan utama penyelenggaraan kegiatan ini adalah untuk menyediakan platform bagi ASEAN negara-negara untuk memamerkan proyek investasi andalan kepada investor internasional dan regional pemangku kepentingan, sehingga merangsang aliran investasi asing langsung (FDI) ke wilayah tersebut.
Dengan menampilkan inisiatif mereka yang paling menjanjikan, negara-negara yang berpartisipasi dapat mempercepat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pembangunan infrastruktur, mendorong inovasi, dan mendorong penciptaan lapangan kerja bagi mereka sendiri dan seluruh dunia wilayah ASEAN.
Baca Juga: Ramalan Nilai Ekonomi ASEAN: Angkanya Bisa Tembus US$20 Triliun!
Untuk diketahui, acara ini turut dihadiri oleh Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn, Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Aziz, Menteri Keuangan dan Ekonomi Brunei Darussalam Awang Haji Mohd Amin Liew Abdullah, serta Sekretaris Eksekutif Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) Armida Salsiah Alisjahbana.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar