Sinyal Intrik Geopolitik Berujung Konflik Terbuka, Mahfud MD Turun Wanti-wanti ASEAN
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD menyampaikan soal situasi Politik-Keamanan di kawasan dalam ASEAN Political Security Community Council Meeting (APSCCM).
"ASEAN terus menghadapi ketidakpastian. Kekuatan komunitas kita sedang ditantang oleh krisis demi krisis," ungkapnya, di Asean Secretariat, Senin (4/9/2/2023).
Baca Juga: Mahfud MD Teken Kerja Sama Indonesia-Turki Lawan Kejahatan Transnasional dan Terorisme
Secara internal, Mahfud mengungkapkan, kemajuan yang tidak signifikan di Myanmar memberikan dampak negatif ASEAN.
"Pencapaian kami dalam mengimplementasikan Cetak Biru APSC 2025 dibayangi oleh kurangnya kemajuan dalam menyelesaikan permasalahan Myanmar," ucapnya.
Sementara, lanjut Mahfud, secara eksternal, ketegangan dan persaingan geopolitik semakin meningkat. Menurutnya, hal ini dapat menyebabkan konflik terbuka yang terpaksa dihadapi oleh wilayah Asia tenggara.
"Dampak kemanusiaan dan sosial ekonomi dari perang antara Rusia dan Ukraina harusnya menjadi peringatan. Kita tidak boleh membiarkan situasi yang sama terjadi di kawasan kita dan menghambat kemajuan yang telah dicapai ASEAN sejak tahun 1967," tegasnya.
Menurut Mahfud, jika ASEAN tidak mengambil tindakan untuk mengatasi permasalahan ini, relevansi bisa terganggu.
"Sebagai Dewan yang diberi mandat untuk kerja sama Politik-Keamanan di ASEAN, kami kita tidak boleh melupakan tantangan spesifik di wilayah kita," ujarnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Saya Tak Setuju Negara Tulis Sejarah Peristiwa 65
Selanjutnya, Mahfud mengajak ASEAN untuk bekerja sama dalam meningkatkan kerja sama regional dalam pengelolaan perbatasan, bantuan hukum lintas batas, dan pertukaran informasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Aldi Ginastiar