Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bercerita bahwa ia menutup sekitar 173 anak perusahaan BUMN. Lantas, apa alasannya?
Mulanya, Erick bercerita tentang latar belakang pembentukan Rumah BUMN—yang juga menggandeng perusahaan rintisan (startup) agregator merek (brand aggregator) Bisa Tumbuh—sebagai wadah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Pembentukan Rumah BUMN selaras dengan salah satu strategi upaya sosial dan lingkungan (CSR) BUMN, yakni pendampingan UMKM, yang diwujudkan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 92% dari mitra-mitra bank BUMN serta program Pasar Digital (PaDi) UMKM, yang merupakan upaya BUMN untuk membeli produk, suplai dan sejenisnya dari UMKM, senilai di bawah Rp300 juta.
Baca Juga: Startup Bisa Tumbuh Gandeng Rumah BUMN Dukung Pertumbuhan UMKM
“Saya sudah menutup 173 anak dan cucu perusahaan BUMN karena tadi, dia ingin menjadi menara gading. Ya, bikin jalan tol, yang suplai aspalnya BUMN, yang suplai pasirnya BUMN, Ini enggak sehat. Akhirnya membunuh apa? Para pengusaha daerah,” beber Erick di acara bertajuk Tumbuh Bersama, Bisa Tumbuh di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (7/9/2023).
Erick menambahkan, hadirnya PaDi UMKM ini membuat BUMN-BUMN yang akan melakukan pengadaan, wajib membeli produk atau suplainya dari UMKM.
Tidak hanya itu, dengan menutup 173 anak perusahaan BUMN tersebut, akan meningkatkan produktivitas dan tidak hanya mengandalkan paket kegiatan atau proyek dari induk utama.
Menghadiri acara bertajuk Tumbuh Bersama, Bisa Tumbuh di Gedung Galeri Koperasi dan UMKM, Tangerang Selatan, Erick juga banyak mengobrol dengan pengusaha UMKM dan Komisaris Bisa Tumbuh, Arief Muhammad.
Acara yang mengundang pengusaha-pengusaha UMKM tersebut diihelat oleh startup agregator merek Bisa Tumbuh, yang akan mendampingi 200 UMKM binaan Rumah BUMN terpillih melalui sebuah pilot project.
Baca Juga: Cerita Pemilik Usaha Batik Tinularsih Berhasil Ekspansi Berkat Digitalisasi UMKM
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: