Strategi bagi Pemula Saat Harga Saham Fluktuatif, Analis: Beli yang Sedang Uptrend
Sebagai pemula dalam investasi saham, banyak dari mereka yang masih bertanya-tanya apakah harga saham sedang naik adalah kabar baik atau malah harus waspada.
Untuk menjawab pertanyaan ini, Ilham Muslim, Senior Area Manager PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menjelaskan bahwa naik turunnya harga saham sudah biasa di dalam dunia investasi. Harga saham akan selalu naik dan turun karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor, misalnya kinerja perusahaan, sentimen pasar, hingga siklus ekonomi.
“Setiap kenaikan, tentunya ada penurunan. Sebaliknya, setiap penurunan juga ada kenaikan. Ini adalah siklus alami dalam pasar saham yang perlu dipelajari oleh para investor,” jelas Ilham, dikutip dari kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas pada Kamis (7/9/2023).
Baca Juga: Sektor Minyak dan Gas Jadi Favorit pada September, Medco dan AKRA Ketiban Untung
Menurut Ilham, jika harga saham berada di atas level Rp50, maka masih dianggap layak dipertahankan. Terutama jika perusahaan tersebut masih berada dalam posisi uptrend, maka Ilham memberikan saran supaya mempertimbangkan untuk membeli saham-saham yang sedang dalam tren kenaikan.
“Meskipun harga saham bisa mengalami koreksi, kondisi ini masih dianggap sehat selama trennya tidak turun. Dalam situasi seperti ini, maka masih boleh hold,” terangnya.
Ilham juga memberikan strategi lain untuk membeli saham agar tetap mendapatkan cuan besar. Salah satu langkah kunci adalah menentukan tujuan investasi.
Tetapkan tujuan investasi dan rencanakan kapan kita akan membeli atau menjual saham. Tentukan juga level “stop-loss” untuk meminimalkan kerugian.
“Bergantung pembeliannya ini digunakan untuk apa, selama kita belinya bukan untuk daily trade ataupun scalping (metode perdagangan jangka pendek) tidak masalah,” ucap Ilham.
Jika tujuannya adalah untuk investasi jangka panjang, sebaiknya membeli saham secara bertahap. Dengan pendekatan ini, investor dapat memanfaatkan berbagai peluang yang muncul di pasar saham seiring waktu.
“Misalnya, kita punya modal Rp100 juta, kita mau semua dana masuk di satu saham, ya jangan sekali beli langsung Rp100 juta, tapi kita bagi, mungkin 30%, 30%, dan 40% sambil lihat pergerakannya,” tegas Ilham.
Ilham juga mengungkapkan bahwa perlu mempelajari perusahaan-perusahaan yang menjadi target tujuan. Analisis fundamental dan teknikal dapat membantu investor mengidentifikasi saham-saham yang potensial.
“Tinjau laporan keuangan, kinerja historis, manajemen, dan juga prospek masa depan seperti apa,” imbuhnya lagi.
Baca Juga: IHSG Naik Tipis, Saham Sektor Perbankan Ini Jadi Pendorongnya
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Rosmayanti