Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Moda (BKPM) Bahlil Lahadalia bersama Kesekretariatan dan Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadiri ASEAN Investment Forum 2023 untuk menawarkan peluang investasi di IKN Nusantara.
Menurut Menteri Bahlil, investasi yang dilakukan di Indonesia tidak hanya bertujuan untuk menguntungkan pelaku investasi semata, melainkan ia juga menegaskan investasi di Tanah Air perlu juga mengikutsertakan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia di dalamnya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia Teuku Riefky mengatakan, penawaran investasi di IKN yang dilakukan oleh Menteri Investasi Bahlil dengan mengajak serta investasi di UMKM merupakan langkah yang cukup baik dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Terkait dengan penawaran investasi oleh Menteri Bahlil, saya rasa ini merupakan langkah yang cukup baik. Dengan meningkatnya investasi tentu menjadi kunci dalam mendorong ekonomi kedepannya," kata Riefky kepada wartawan, Sabtu (9/9).
Riefky menuturkan pentingnya investasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi sebuah negara.
Namun demikian menurut Riefky, investasi bukanlah sesuatu yang bisa berjalan dengan sendirinya, melainkan juga perlu berinteraksi mendorong UMKM sebagai bagian dari upaya memperkuat fondasi ekonomi nasional.
"Memang sebetulnya yang perlu investasi masuk dulu, nanti tinggal bagaimana aturan dalam negerinya bisa menyajikan ini dengan UMKM," ucapnya.
Riefky menyarankan dalam menggandeng UMKM pentingnya penekanan kolaborasi yang disebutnya sebagai program Inisiatif Kemitraan Negara Kesatuan (IKNK).
"Untuk mengenalkan ini, saya rasa merupakan peluang yang sangat baik untuk kemudian menggunakan energi IKNK agar investor lebih paham dan mungkin lebih besar," ucapnya.
Lanjut Riefky menerangkan bahwa investasi harus menjadi prioritas utama, tetapi tidak boleh melupakan peran penting UMKM dalam ekosistem ekonomi Indonesia.
"Dengan kata lain, investor perlu berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan aturan yang mendukung perkembangan UMKM, dan ini seharusnya menjadi kesempatan yang baik bagi Indonesia," ungkapnya.
Pemerintah Indonesia sendiri telah berupaya keras untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Menteri Bahlil Lahadalia, kata Riefky, saat ini memang terlihat aktif dalam mengundang investasi asing ke dalam negeri.
"Salah satu langkahnya adalah dengan membuka pintu lebar-lebar bagi investor asing, memfasilitasi proses perizinan, dan memberikan berbagai insentif yang menarik," akuinya.
Namun, seperti yang dikemukakan oleh Riefky, penting juga untuk memastikan bahwa investasi ini tidak hanya menguntungkan investor asing, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi perekonomian dalam negeri.
Oleh karena itu, Riefky berpendapat kerja sama antara pemerintah, investor, dan pelaku UMKM adalah kunci keberhasilan.
"Salah satu strategi yang bisa diambil adalah melibatkan sektor UMKM dalam rantai pasokan global," urainya.
Dengan cara ini, kata Riefky UMKM dapat mengakses pasar internasional, meningkatkan kualitas produk mereka, dan meningkatkan daya saing. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang Indonesia.
"IKNK merupakan program yang bertujuan untuk memberikan informasi yang komprehensif tentang berbagai aspek investasi di Indonesia kepada para investor asing," ungkapnya.
"Dengan IKNK, investor akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kondisi bisnis di Indonesia, potensi pasar, dan insentif yang tersedia," tutup Riefky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: