Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Indonesia Perlu Menggali Potensi EBT dan Alternatif pada Masa Transisi Energi

        Indonesia Perlu Menggali Potensi EBT dan Alternatif pada Masa Transisi Energi Kredit Foto: Antara/Arnas Padda
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Untuk menekan peningkatan suhu di permukaan bumi, maka transisi energi dari fosil menjadi Energi Baru Terbarukan (EBT) sangatlah dibutuhkan di dunia termasuk di Indonesia. 

        Anggota Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia atau Smart Grid Initiatives Indonesia (PJCI), Eddie Widiono, mengatakan Indonesia mempunyai 3 zona waktu di mana matahari bersinar lebih lama untuk penggunaan energi surya. 

        Untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada, Eddie menyebut bahwa langkah awal bisa dilakukan dari mengembangkan potensi energi baru di daerah Timur Indonesia. 

        Baca Juga: Dari Minyak hingga Gas, Keterjangkauan Energi Menjadi Kunci Indonesia Maju

        "Untuk memperkuat integrasi sistem jaringan ini, dibutuhkan fokus pada digitalisasi dan better customer service," ujar Eddie dalam acara IEE, Kamis (14/9/2023). 

        Eddie mengatakan, hal lain yang perlu diperhatikan untuk transisi energi adalah revitalisasi fossil fuel dengan new energy.

        "Mengembangkan industri-industri yang ada untuk dekarbonisasi, serta memaksimalkan produksi biomass fuel," ujarnya, 

        Sementara itu, Sekjen Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas (Aspermigas) Elan Biantoro mengatakan, Di era transisi energi ini, pemanfaatan produksi gas nasional perlu memprioritaskan kepentingan domestik.

        "Sehingga, perhatian pada kendala infrastruktur dan komersialitas menjadi hal yang sangat penting agar suplai dan demand gas di dalam negeri bisa berimbang,” ujar Elan. 

        Baca Juga: Kebutuhan Energi Diprediksi Terus Meningkat

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Djati Waluyo
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: