Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        GoTo Group Gotong Royong Mencapai Keseimbangan Ekologi, Ekuitas, dan Ekonomi dalam Dunia Teknologi

        GoTo Group Gotong Royong Mencapai Keseimbangan Ekologi, Ekuitas, dan Ekonomi dalam Dunia Teknologi Kredit Foto: GoTo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan teknologi terkemuka, GoTo Group, terus berkomitmen untuk mencapai keseimbangan antara ekologi, ekuitas, dan ekonomi dalam operasinya.

        Pada 2021, Gojek, anak perusahaan dari GoTo Group, telah mempublikasikan laporan keberlanjutan yang menggarisbawahi tekad mereka untuk mencapai Nol Emisi, Nol Limbah, dan Not Hambatan sebelum tahun 2030.

        Tanah Lee Sullivan, Head of Sustainability GoTo Group, menjelaskan bahwa salah satu langkah penting menuju target tersebut adalah melistriki ribuan kendaraan mereka dan beralih ke energi terbarukan untuk menggerakkan operasional perusahaan.

        Baca Juga: Semakin Serius, Begini Jurus Transisi Energi Indonesia Menuju Net Zero Emission

        “Komitmen kami adalah menghitung dan menerbitkan (tentang) jejak emisinya GoTo dan cara-cara kami mengurangi jejak emisi kami setiap tahun. Maka dari itu, lewat motor listrik karena hampir 90% jejak emisinya dari GoTo, GoFood, GoCar, dan GoRide. Gara-gara itu kami bikin target 100% kendaraan listrik di ekosistem GoTo sebelum tahun 2030,” jelas Tanah, dikutip dari kanal Youtube Gita Wirjawan pada Jumat (15/09/2023).

        Menetapkan target keberlanjutan tersebut bukanlah sesuatu yang mudah bagi wilayah yang masih dalam tahap awal elektrifikasi dan sebagian besar sumber dayanya berasal dari bahan bakar fosil. Namun, GoTo Group bertekad untuk menetapkan tujuan besar, tantangan, dan ambisius.

        Sebagai bagian dari strategi keberlanjutan Tiga Nol, GoTo juga bertujuan untuk menghilangkan limbah dari operasinya dan memastikan bahwa tidak ada satupun pengemudinya yang terkena dampak guncangan ekonomi akibat transisi ini.

        “Yang saya bilang tadi, beban biayanya nggak bisa jatuh ke mitra pengemudi, itu benar-benar nggak adil untuk mereka, karena itu kita kerja sama dengan banyak produsen biar ada skema pembiayaannya atau produk EV (Electric Vehicle) yang kualitasnya dan harganya pas dengan apa yang mereka bisa beli sekarang dari motor atau mobil konvensional,” terangnya.

        Tanah mengungkapkan bahwa ada harapan untuk terjadi akselerasi dalam transisi ke kendaraan listrik. Dia berharap bahwa akan ada titik perubahan yang dicapai, dan proyeksinya adalah pada tahun 2025.

        Selain transisi ke kendaraan listrik, GoTo Group berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan edukasi di antara konsumen dan mitra pengemudi. Mereka menyadari bahwa kesadaran akan kendaraan ramah lingkungan masih harus ditingkatkan.

        “Berarti kami yang harus bikin PR-nya, bikin pondasi dan bikin sistem yang sudah siap untuk mereka transisi ke motor atau kendaraan listrik. Jadi, sampai sekarang ada beberapa inisiatif. Satu, meningkatkan kesadaran dan edukasi secara umum bukan buat mitra pengemudi saja tapi juga buat konsumen dan juga buat mitra pedagang kami,” tutur Tanah.

        Baca Juga: Tak Cuma Kurangi Emisi, Pengembangan Ekosistem Mobil Listrik Jadi Kunci Masuknya Investasi

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nevriza Wahyu Utami
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: