Lewat Joint Venture Qatar, Investree Pastikan Raih Pendanaan Seri D Rp3,6 Triliun
Platform teknologi finansial berbasis pinjaman (fintech lending) asal Indonesia, Investree, di bawah naungan Investree Group asal Singapura, baru-baru ini memastikan perolehan pendanaan Seri D yang dipimpin oleh JTA International Holding. Pendanaan ini diperoleh melalui pendirian perusahaan patungan atau joint venture resmi di Doha, Qatar, sebesar EUR€220 juta (Rp3,6 triliun).
Dilansir dari keterangannya pada Rabu (4/10/2023), putaraan pendanaan ini juga diikuti oleh SBI Holdings, investor yang sebelumnya memberikan pendanaan kepada Investree di putaran Seri B dan C.
Baca Juga: Anak Usaha ABM Investama Raih 8 Penghargaan Sekaligus di GMP Award 2023
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, JTA International Holding dan Investree telah mendirikan perusahaan patungan bernama “JTA Investree Doha Consultancy”. Perusahaan ini menjadi pusat Investree di area Timur Tengah untuk menawarkan solusi teknologi pinjaman digital kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), salah satunya layanan penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Perusahaan patungan tersebut menghadirkan teknologi inovatif yang dibangun di Indonesia untuk memberdayakan UMKM di Qatar, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
Investree terakhir kali mengumpulkan dana sebesar US$23,5 juta (Rp367 miliar) dalam putaran pendanaan Seri C pada Maret 2020 yang dipimpin oleh MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures.
President Director dan Co-Founder/CEO Investree, Adrian Gunadi mengatakan pendanaan Seri D akan digunakan untuk memperluas produk dan layanan, serta meningkatkan kolaborasi dengan berbagai mitra untuk memberikan solusi digital yang mudah, cepat, dan nyaman bagi para pelaku UMKM.
Baca Juga: Gandeng PT Rahasia Investasi Sukses, SSPACE Berkomitmen Tingkatkan Ekosistem Media Informasi Digital
Adrian juga menegaskan, berdirinya JTA Investree Doha menandai visi bersama untuk semakin memperluas teknologi pinjaman UMKM digital, dengan JTA Investment Holding sebagai mitra strategis Investree.
“Dapat kami katakan bahwa kini, JV Investree bersama JTA International Holding telah berdiri penuh dan ditetapkan secara resmi oleh pemerintah Qatar. Prosesnya memakan waktu karena memang terdapat tahap yang harus kami ikuti sekaligus patuhi sesuai dengan regulasi Qatar,” jelas Adrian.
Baca Juga: SimInvest Serahkan Mobil Hyundai Stargazer Kepada Pemenang Grand Prize SimVersary
Pendanaan Seri D Investree masih dalam proses dan akan difinalisasi di kemudian hari.
Sebagai perusahaan fintech lending, Investree yang didirikan pada tahun 2015 di Jakarta tersebut bertujuan untuk memberikan solusi keuangan digital kepada UMKM, terutama untuk pelaku UMKM yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan dan menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pinjaman tanpa dari lembaga keuangan konvensional.
Secara umum, Investree memiliki empat layanan pinjaman pada UMKM, yakni Invoice Financing untuk UMKM yang memberikan layanan/produk kepada perusahaan besar dengan invoice untuk pembayaran, Working Capital Term Loan (WCTL) untuk UMKM dengan model bisnis unik, Buyer Financing untuk UMKM sebagai pembeli ritel di pengecer besar atau grosir, dan Pinjaman Usaha Mikro untuk pengusaha ultra mikro dari ekosistem mitra Investree.
Baca Juga: Insight IM Raih Penghargaan Best Investment Manager Awards 2023
Per Oktober 2023, Investree Indonesia telah mencatat nilai pinjaman tersalurkan sebesar Rp13,97 triliun sejak didirikan pada tahun 2015. Investree Indonesia merupakan anak perusahaan Investree Group, perusahaan induk yang berbasis di Singapura, bersama Investree Thailand dan Investree Filipina.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: