Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kepolisian Hong Kong dan Regulator Bentuk Satgas Kripto untuk Ungkap Bursa JPEX

        Kepolisian Hong Kong dan Regulator Bentuk Satgas Kripto untuk Ungkap Bursa JPEX Kredit Foto: Unsplash/Kanchanara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kepolisian Hong Kong (HKPF) dan Komisi Sekuritas dan Berjangka (SFC) telah membentuk satuan tugas yang berfokus pada kripto untuk menangani aktivitas pertukaran kripto ilegal.

        Dilansir dari Cointelegraph pada Kamis (5/10/2023), menurut pernyataan SFC pada 4 Oktober lalu, mengatakan bahwa satgas tersebut dibentuk setelah pertemuan dengan HKPF pada 28 September di tengah berlanjutnya penangkapan dan perkembangan sehubungan dengan bursa JPEX yang berbasis di Dubai.

        Beberapa hari sebelum pertemuan, 11 orang ditahan untuk diinterogasi mengenai kemungkinan peran mereka dalam skandal JPEX, di mana SFC menuduh perusahaan tersebut mempromosikan layanannya di wilayah tersebut tanpa izin.

        Baca Juga: Peretasan dan Penipuan Kripto Meningkat 153% YoY di Kuartal III 2023

        Satgas ini bertujuan untuk meningkatkan pemantauan dan investigasi aktivitas ilegal yang dilakukan oleh platform perdagangan aset virtual (VATP) dan berbagi informasi tentang aktivitas mencurigakan, menilai risiko bursa mencurigakan, dan berkolaborasi dalam investigasi.

        Regulator Hong Kong sebelumnya menyatakan bahwa mereka berupaya untuk memperketat regulasi pasar kripto setelah kasus JPEX.

        Satgas ini terdiri dari pejabat dari divisi penegakan hukum SFC dan pejabat HKPF dari biro komersial, keamanan siber, intelijen keuangan, dan investigasi.

        Dalam sebuah pernyataan, Direktur Penegakan SFC, Christopher Wilson mengatakan regulator berharap dapat mengerahkan sumber dayanya untuk memerangi “VATP yang bermasalah dan melindungi kepentingan investor.”

        Asisten Komisaris Polisi (Bidang Kejahatan) HKPF, Eve Chung mengatakan satgas tersebut berperan penting dalam pertukaran intelijen dan bersama-sama menanggapi “tantangan yang timbul dari VATP, untuk lebih melindungi masyarakat umum Hong Kong.”

        Sejak itu, SFC telah menerbitkan daftar semua bursa berlisensi, yang dianggap berlisensi, ditutup dan aplikasinya tertunda, bersama dengan daftar “VATP yang mencurigakan.”

        Baca Juga: Chainalysis: Hong Kong Bisa Jadi 'Penarik' bagi Aktivitas Kripto yang Tertinggal di Asia

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: