Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Tantangan besar yang dihadapi bangsa saat ini yaitu berkembangnya dampak negatif dari kemajuan teknologi. Hal ini dikatakan oleh Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin dalam acara Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara di GOR Serba Guna, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (19/10/2023).
Menurutnya, hal ini mengakibatkan lunturnya nilai leluhur yang telah menjadi identitas bangsa. Dalam hal ini, Keterbukaan dan kebebasan berekspresi di ruang publik salah satumya media sosial masih di temukan hoaks dan ujaran yang dapat memicu perselisihan.
"Mestinya, tetap disampaikan secara santun, tanpa meninggalkan nilai etika dan budaya," kata Wapres dalam sambutamya di depan para Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI).
Baca Juga: Perang Israel-Hamas Masih Memanas, Maruf Amin: Segera Hentikan!
Wapres menekankan dua pesan penting bagi pada JBMI yaitu, pertama, Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) agar terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai luhur Pancasila, NKRI, serta persatuan dan kesatuan nasional.
Selain itu, terus perluas peran JBMI dalam syiar agama Islam, penguatan kebangsaan, dan peningkatan literasi budaya yang menjangkau semua kelompok masyarakat. Karenanya, keberagaman dan kesepakatan bangsa wajib untuk di hormati dan dijaga bersama.
"Jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," ujarnya
Kedua, lanjut Wapres, meminta seluruh pihak untuk terus konsisten dalam mengembangkan corak keberagamaan yang moderat, inklusif, dan toleran, atau yang dikenal dengan moderasi beragama.
Karenanya dengan hal demikian, perbedaan agama maupun budaya di negeri ini dapat dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah. Lebih jauh, sejatinya keberagaman tidak hanya milik Indonesia, tetapi juga seluruh umat di dunia.
"Kita punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat peperangan," tambahnya.
Baca Juga: Perkuat Karakter Bangsa, Maruf Amin Dorong Pendidikan Pancasila yang Kekinian
Wapres menegaskan, dengan dibacakannya ikrar yang dilandasi spirit Dalihan Na Tolu dari Sumatra Utara dapat menjadi momentum yang mampu membawakan pesan Islam yang damai, Islam yang ramah, dan Islam yang bisa menyejahterakan umat.
"Saya juga mengharapkan Jam’iyah Muslim Batak Indonesia terus memperluas dan menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit Islam Nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah dengan mempererat ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat," tegasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: