Living Lab Ventures, firma pemodal ventura milik Sinar Mas Land mengumumkan kerja sama dengan Siklus, startup Indonesia yang memperkenalkan solusi ekonomi dan lingkungan hidup melalui berbagai solusi ritel dan e-commerce-nya.
Kolaborasi kedua belah pihak akan memperkenalkan layanan pesan antar isi ulang bagi para penghuni di clubhouse, klaster, dan kantor tertentu di BSD City. Partner di Living Lab Ventures, Bayu Seto mengatakan kerja sama dengan Siklus adalah salah satu perwujudan misi Living Lab Ventures dalam perluasan dan pengenalan berbagai inovasi teknologi untuk pasar.
Baca Juga: Tukar Sampah Jadi Uang, Lawson Station-Grab Berkolaborasi Hijaukan Lingkungan
Hal ini sejalan dengan visi Sinar Mas Land untuk mentransformasikan BSD City menjadi kota digital pintar terintegrasi. Bayu mengatakan siklus akan menjadi bagian dari program Living Lab Ventures yang menginkubasi dan mempercepat akselerasi pembentukan startup yang berpotensi tinggi.
Melalui Living Lab Ventures, Siklus akan memperkenalkan dan menyatukan solusi teknologi dan ritelnya dengan aktivitas sehari-hari para penghuni BSD City.
“Kami menemukan Siklus, startup lokal yang kian dikenal di industri berkat solusi-solusi ritel dan e-commerce yang berkelanjutan, yang juga adalah mitra perusahaan ternama seperti Reckitt, Nestle, P&G, dan Unilever. Setelah melewati proses due diligence, kami memutuskan untuk memasukkan Siklus ke dalam program inkubator Living Lab Ventures, dimulai dengan proyek perdana kami di BSD City,” kata Bayu.
Bayu menambahkan Siklus akan memperkenalkan solusi pesan antar isi ulang untuk beberapa clubhouse, klaster, dan kantor-kantor di BSD City. Dimulai bulan ini, proyek kolaboratif ini akan memperkenalkan mobil listrik dengan branding ‘Siklus x LLV x BSD City’ yang melayani keperluan isi ulang barang-barang kebutuhan sehari-hari, dan bisa ditemukan di area clubhouse, klaster serta kantor-kantor tertentu di BSD City.
Baca Juga: Jateng Dominasi Timbunan Sampah Nasional, PLN UIP JBT Punya Solusinya
“Para penghuni bisa memesan bermacam-macam produk, mengisi dan juga mengisi ulang wadah yang memang bisa diisi dan digunakan berkali-kalim,”Ucapnya.
Co-founder Siklus, Laksamana Sakti mengungkapkan sejak didirikan tiga tahun lalu, pihaknya telah berhasil mencegah penggunaan dan potensi sampah plastik sekali pakai sebanyak sekitar 27,7 ton.
Dalam 12 bulan terakhir, Siklus pun telah memperluas ekosistem dan model bisnis ritel berkelanjutan miliknya, terutama dengan peluncuran ‘Tukar Wadah’. Yakni solusi penukaran, pengemasan, pendaurulangan dan penggunaan ulang yang menghubungkan para supplier dan penjual wholesale dengan para konsumen melalui platform Siklus.
Baca Juga: Kolaborasi Bersama Wujudkan Sekolah Tanpa Sampah Plastik
“Dengan dukungan Living Lab Ventures, Siklus menargetkan akselerasi pertumbuhan serta perluasan operasi dan dampak keberlanjutannya ke seluruh wilayah Indonesia, di mana kesuksesannya berpotensi untuk direplikasikan secara regional dalam waktu dekat,”Ucap Laksamana.
Laksamana menambahkan para penghuni di area clubhouse, klaster, dan perkantoran tertentu di BSD City bisa dengan mudah membeli produk kebutuhan sehari-hari dengan cara yang lebih ramah lingkungan, yang didukung dengan aplikasi Siklus dan OneSmile.
“Kami tak sabar untuk segera bermitra dengan tim Siklus untuk memperkenalkan solusi ritel berkelanjutan terbaru untuk BSD City. Kami melihat potensi Siklus untuk melakukan transformasi ritel berkelanjutan di Indonesia. Dengan mendukung akselerasi pertumbuhan Siklus, kami juga turut ambil bagian dalam mengurangi sampah plastik di BSD City dan mungkin juga di berbagai proyek Sinar Mas Land lainnya, " kata M. Reza Abdulmajid, Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land.
Terkait isu perubahan iklim, Sinar Mas Land menjadi yang terdepan di antara para pengembang lainnya di Indonesia, yang telah menerapkan konsep keberlanjutan dan pembangunan yang lebih ramah lingkungan, bahkan sebelum proses ESG (Environmental, Social, Governance) diberlakukan.
Baca Juga: Kurangi Sampah Elektronik, Jabra Ajak Pelanggan Donasikan Perangkat Tak Terpakai
Sinar Mas Land juga secara penuh mendukung berbagai kebijakan pemerintah untuk mencapai target NZE (Net Zero Emission) di 2060. Langkah ini menggarisbawahi komitmen Sinar Mas Land untuk mewujudkan Sustainable Smart City di Indonesia. Proyek kotapraja BSD City juga dilengkapi dengan berbagi fasilitas, infrastruktur, dan kemudahan akses bagi para penghuninya. Proyek perdana di BSD City akan berjalan selama lima bulan, dimulai dari Oktober 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: