Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Efek Ditolaknya Usul Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Jokowi Akhirnya Berpaling dari PDIP

        Efek Ditolaknya Usul Perpanjang Masa Jabatan Presiden, Jokowi Akhirnya Berpaling dari PDIP Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu mengungkap adanya pengkhianatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya pada PDIP.

        Adapun isu pengkhianatan itu muncul seiring dengan deklarasi cawapres yang dilakukan yang dilakukan Koalisi Indonesia Maju bersama Prabowo Subianto terhadap Gibran Rakabuming Raka.

        Baca Juga: Jokowi Resmi Lantik Andi Amran Sulaiman Jadi Menteri Pertanian

        Adian menyebut, Jokowi kecewa sebab PDIP tidak mengabulkan memperpanjang masa jabatannya sebagai presiden menjadi tiga periode dan menambah masa jabatan.

        “Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan resminya, Rabu (25/10/2023).

        Adian menyebut, PDIP menolak permintaan lantaran enggan mengkhianati konstitusi. Dia mengatakan, partai ingin menjaga konstitusi mengingat jabatan presiden berkaitan dengan keselamatan bangsa dan negara.

        “Kemudian ada pihak yang marah ya terserah mereka. Yang jelas kita bertahan untuk menjaga konstitusi. Menjaga konstitusi adalah menjaga republik ini. Menjaga konstitusi adalah menjaga bangsa dan rakyat kita,” katanya.

        Baca Juga: Tak Khawatir Lawan Prabowo-Gibran, Anies Yakin Jokowi Netral

        “Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” tambahnya.

        Meski begitu, Adian mengaku tidak lantas antipati dengan Jokowi. Hanya saja, dia mengaku menyesalkan perubahan Jokowi yang dinilai begitu cepat. 

        Padahal, kata dia, PDIP telah memberi segalanya kepada Jokowi dan keluarga. Adian menyebut, PDIP telah memberi jabatan Wali Kota Surakarta selama dua periode, gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden dua periode kepada Jokowi.

        Baca Juga: Arahan Jokowi, Menkop Teten Akan Temui CEO TikTok Bangun Paltform Baru

        “Ada sejarah begini, dulu ada yang datang minta jadi wali kota dapat rekomendasi, minta rekomendasi, dikasih. Minta lagi dapat rekomendasi, dikasih lagi. Lalu minta jadi gubernur, minta rekomendasi dikasih lagi. Lalu minta jadi calon presiden, minta rekomendasi dikasih lagi. Kedua kali dikasih lagi," tuturnya.

        “Lalu ada lagi minta untuk anaknya dikasih lagi. Lalu ada diminta untuk menantu lalu dikasih lagi. Banyak benar," tambahnya.

        Kendati demikian, Adian mengaku tak terlalu peduli dengan sikap berpaling yang dilakukan Jokowi terhadap PDIP. Dia mengaku akan fokus pasangan yang diusung partainya, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

        Baca Juga: 558 Jembatan Gantung Telah Diselesaikan Pemerintah Jokowi

        “Status Gibran anak Jokowi. Soal status mereka diserahkan ke DPP dan Ketua Umum PDI Perjuangan. Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Andi Hidayat
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: