Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mendagri Minta Kepala Daerah Se-Sultra Turunkan Angka Stunting

        Mendagri Minta Kepala Daerah Se-Sultra Turunkan Angka Stunting Kredit Foto: Puspen Kemendagri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, meminta kepala daerah se-Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya menurunkan angka stunting.

        Penanganan stunting di Sultra menurut Mendagri akan berpengaruh pada perbaikan daerah karena nantinya jumlah usia muda yang produktif menjadi meningkat. Kunci perbaikan stunting ini tentunya didasarkan pada kesehatan dan pendidikan.

        “Pendidikan mereka harus mampu terdidik, terlatih, dan mereka harus sehat. Kunci dari kesehatan itu salah satunya, mereka harus cukup nutrisi di masa seribu hari kehidupan. Sembilan bulan dalam kandungan, dua tahun di luar kandungan,” katanya pada Rapat Koordinasi Menteri Dalam Negeri kepada Kepala Daerah Se-Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Claro Kendari, Jumat (27/10/2023).

        Baca Juga: Mendagri Beberkan Sejumlah Aspek Pembenahan untuk Meningkatkan Pelayanan Dukcapil

        Mendagri menjelaskan, balita yang kekurangan gizi pertumbuhan otak dan badannya menjadi tidak normal. Kondisi yang menyebabkan fisik pendek dan kecil, serta pertumbuhan otak yang terganggu inilah yang disebut dengan stunting.

        Intervensi yang perlu dilakukan yaitu dengan memberikan makanan-makanan yang kaya dengan protein seperti telur, daging, dan ikan. 

        "Intervensi dengan makanan-makanan bergizi," ungkapnya. 

        Dia menegaskan, target program stunting harus dimulai dengan data (by name dan by address), tidak hanya dengan membagikan beras dan makanan.

        Dia mencontohkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang yang memiliki program Sistem Pencegahan Stunting (Simpati) dengan membagikan handphone ke seluruh Posyandu oleh bupati. Mereka setiap hari berkeliling untuk mendata ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun yang tidak mampu, sehingga data tersebut terus diperbarui.

        "Nomor satu adalah data, dan datanya harus bottom-up, berbasis dari desa, Posyandu, untuk ngecek ibu hamil dan anak-anak di bawah dua tahun yang tidak mampu, sehingga mereka diberikan intervensi bantuan. Bagi yang mampu diberikan penjelasan," ujarnya. 

        Karena itu, Mendagri berharap Pemerintah Daerah (Pemda) Sultra dapat membuat platform yang bisa menunjukkan data riil terkait stunting. Data stunting nasional sendiri menunjukkan angka 21 persen, sedangkan stunting di Provinsi Sultra sebanyak 27 persen.

        "Ini tanggung jawab kita, ini anak-anak, ini menyangkut generasi muda ke depan, tanggung jawab kita sama Tuhan sekali lagi, sama masyarakat dan rakyat," pungkasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Bagikan Artikel: