Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hadapi Efek El Nino, Lestari Moerdijat Dorong Sosialisasi Mitigasi Bencana

        Hadapi Efek El Nino, Lestari Moerdijat Dorong Sosialisasi Mitigasi Bencana Kredit Foto: Instagram/Lestari Moerdijat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mendorong adanya peningkatan sosialisasi akan mitigasi bencana kepada masyarakat dari Indonesia. Hal ini menyusul kondisi alam yang tidak pasti di tengah cuaca yang ekstrem.

        Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru-baru ini memprediksi El Nino moderat akan berakhir pada Februari 2024. Tahun depan pada bulan Maret, El Nino masih ada tapi sudah lemah menuju netral.

        Baca Juga: Gelora Sumpah Pemuda, Lestari Moerdijat Ajak Generasi Millenial Bangun Indonesia

        Ketika El Nino mulai berakhir, suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur akan mulai mendingin. Hal itu menyebabkan pusat pertumbuhan awan kembali bergeser ke wilayah Indonesia. Akibatnya, curah hujan di Indonesia akan meningkat.

        Potensi cuaca ekstrem pada peralihan musim inilah yang harus diantisipasi dengan meningkatkan pengembangan mitigasi bencana yang mudah dipahami masyarakat luas.

        “Memasyarakatkan mitigasi bencana di negeri yang dikelilingi gunung berapi dan potensi cuaca ekstrem ini merupakan upaya yang sangat penting,” kata Lestari dilansir pada Senin (6/11).

        Menurut Lestari, berbagai dampak perubahan cuaca yang berpotensi menimbulkan bencana harus diantisipasi dengan sebaik-baiknya.

        Baca Juga: Kekeringan Terdampak El Nino, BRI Peduli Salurkan Air Bersih ke Beberapa Wilayah di Jawa Timur

        Dengan kondisi geografis Indonesia yang rawan bencana alam, Rerie sapaan Lestari, sudah seharusnya setiap warga negara dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman yang memadai dalam memitigasi ragam bencana yang dihadapi.

        Upaya peningkatan pemahaman mitigasi bencana menurutnya bisa dilakukan melalui proses belajar mengajar di berbagai jenjang pendidikan. Selain itu, tambahnya, berbagai sosialisasi terkait mitigasi bencana juga bisa diberikan kepada kelompok masyarakat, sehingga pengetahuan dan pemahamannya bisa meluas.

        Baca Juga: Teknologi Biosoildam MA-11 jadi Solusi Dampak El Nino terhadap Produksi Pangan

        Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah berupaya mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana, antara lain dalam bentuk program Desa Tangguh Bencana (Destana).

        Capaian Destana yang diinisiasi BNPB sejak 2012 sampai dengan 2024 baru sebanyak 1.506 desa dari total 53.000 desa di Indonesia. Semakin banyak masyarakat di segala lapisan memahami mitigasi bencana, menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, upaya penanggulangan bencana diharapkan akan semakin baik.

        Baca Juga: Jelang Musim Hujan, Daop 2 Bandung Cek Titik Rawan Bencana Jalur Kereta Api

        Menurut Rerie, sejatinya upaya penanggulangan bencana alam membutuhkan keterlibatan para pemangku kebijakan dan seluruh lapisan masyarakat untuk menjamin perlindungan dan keselamatan setiap anak bangsa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: