Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kaspersky Temukan 20% Pengguna Online di Indonesia Hadapi Ancaman Web di Kuartal-III 2023

        Kaspersky Temukan 20% Pengguna Online di Indonesia Hadapi Ancaman Web di Kuartal-III 2023 Kredit Foto: Nadia Khadijah Putri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, baru-baru ini mengeluarkan laporan terbarunya di kuartal ketiga tahun 2023 yang memaparkan bahwa lebih dari 20% pengguna komputer di Indonesia terkena serangan berbasis web, dan 27,6% di antaranya menjadi sasaran ancaman lokal. 

        Dilansir dari keterangannya pada Senin (6/11/2023), laporan tersebut mengambil dari data yang diproses menggunakan Kaspersky Security Network (KSN).

        Berdasarkan laporan tersebut, sebanyak sebanyak 7.330.765 deteksi ancaman daring (online) berhasil diblokir Kaspersky selama periode Juli hingga September tahun 2023. Jumlah terebut turun 22,49% dibandingkan 9.457.786 deteksi pada periode yang sama tahun 2022.

        Baca Juga: Kaspersky Ungkap Kampanye Baru Lazarus yang Manfaatkan Perangkat Lunak Sah, Seberapa Bahaya?

        Tidak hanya itu, Kaspersky mencatat terjadi sedikit penurunan terkait deteksi ancaman online, pada periode April-Juni 2023 atau kuartal kedua tahun 2023, terdapat 7.729.320 deteksi, artinya ini terjadi penurunan 5,16%.

        Secara keseluruhan, 22,1% pengguna diserang oleh ancaman yang ditularkan melalui web selama periode kuartal ketiga tahun 2023. Ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-93 di dunia dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web.

        Serangan melalui browser adalah metode utama penyebaran program berbahaya. Metode yang paling sering digunakan penjahat siber untuk menembus sistem yakni dengan memanfaatkan kerentanan di browser dan plugin-nya (drive-by download) dan rekayasa sosial. 

        Selama kuartal ketiga tahun 2023, Kaspersky telah mendeteksi dan menggagalkan sebanyak 12.939.096 insiden lokal di komputer peserta KSN di Indonesia. Jumlah ini turun 10,65% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 14.481.642 deteksi.

        Lantas, apa penyebab sebagian besar insiden tersebut? Kaspersky mengamati, worm dan virus file penyebabnya. Data yang dikumpulkan Kaspersky ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode “offline” lainnya. Secara keseluruhan, 27,6% pengguna di dalam negeri diserang ancaman lokal selama periode ini. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-62 dunia.

        Alhasil, ini perlu menjadi perhatian, seiring dengan penelitian Kaspersky baru-baru ini tentang kampanye yang membahayakan jenis drive USB tertentu. USB tersebut digunakan untuk menyediakan enkripsi penyimpanan data yang aman, dan bentuk upaya spionase ini menargetkan entitas pemerintah di kawasan Asia-Pasifik.

        General Manager Asia Tenggara Kaspersky, Yeo Siang Tiong mengatakan meskipun ada sedikit penurunan jumlah total ancaman lokal dan web yang berhasil diblokir, namun tetap penting untuk memahami teknologi baru yang diadopsi, baik itu teknologi kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan lainnya. 

        Baca Juga: Kaspersky Temukan Malware StripedFly sebagai Penambang Aset Kripto dengan Kemampuan Spionase

        “Perkembangan [digitalisasi] ini disertai dengan kerentanan yang memerlukan pertahanan siber yang kuat,” komentar Tiong yang dilansir pada Senin (6/11/2023).

        Tiong juga mengatakan, saat ini orang-orang cenderung fokus pada apa yang tampak di permukaan, meski ancaman siber yang nyata dan paling penting justru berada di bawah permukaan. Karena itu, pendekatan dalam keamanan siber mesti selangkah lebih maju dan tangkas. 

        “Kami mendorong individu, perusahaan, pemerintah, dan seluruh pemangku kepentingan di Indonesia untuk berkolaborasi dan terus meningkatkan kemampuan pertahanan online terhadap ancaman yang terus berkembang,” pungkas Tiong. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nadia Khadijah Putri
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: