Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Perang Israel-Hamas Berdampak ke Ekonomi Indonesia, Menko Airlangga: Enggak Bisa Napas Lagi!

        Perang Israel-Hamas Berdampak ke Ekonomi Indonesia, Menko Airlangga: Enggak Bisa Napas Lagi! Kredit Foto: Rena Laila Wuri
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan perang antara Israel dan Hamas semakin menambah ketidakpastian terhadap perekonomian global. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi global akan menurun dikarenakan konflik baru tersebut.

        “Ketidakpastian geopolitik yang baru di Timur Tengah, yang tentu ini Ukraina belum selesai, Israel-Hamas juga menambah ketidakpastian. Dunia baru mulai bernapas, enggak bisa napas lagi,” ucap Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin (6/11/2023).

        Selain itu, kata Airlangga perang antara Rusia dan Ukraina juga belum usai, serta dampak perubahan iklim belum bisa teratasi. "Tentu perubahan iklim juga belum selesai, kita ketahui bahwa El Nino membuat pasokan pangan akan terganggu," ujarnya.

        Baca Juga: Buka Suara Soal Isu Bergabungnya Gibran Rakabuming ke Golkar, Airlangga: Sabar

        Akan tetapi, pemerintah terus berupaya untuk melakukan upaya mitigasi terhadap risiko yang dapat muncul akibat perang Israel-Hamas. Pemerintah akan mengawasi secara intensif berapa lama ketegangan tersebut berlangsung. "Kita belum tahu berapa panjang sehingga tentu nanti kita akan antisipasi," ucapnya.

        Namun, Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap solid jika dibandingkan negara lainnya, seperti China, Malaysia, ataupun Singapura. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 sebesar 4,94% secara tahunan atau year on year (YoY).

        “Indonesia salah satu negara tumbuh kuat, pertumbuhan ekonomi kita masih lebih tinggi dibandingkan negara lain termasuk China, Malaysia, Amerika, bahkan Singapura. Tentu kita ada di atas kita seperti Vietnam,” ungkapnya.

        Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pertumbuhan ekonomi China diketahui tumbuh 4,9 persen; Malaysia sebesar 2,9 persem; serta Singapura tercatat hanya mengalami kenaikan 0,7 persen.

        Baca Juga: Goenawan Mohamad Bantah Ucapan Airlangga yang Menyamakan dengan Sjahrir, 'Gibran Tak Pernah Dizalimi dan Diproteksi'

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: