Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, saat ini seluruh negara di dunia telah berkomitmen untuk melawan perubahan iklim dan ikut serta bertanggung jawab dalam aksi global untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), termasuk Indonesia.
"Setiap negara berkontribusi terhadap emisi GRK, sehingga ini menjadi tanggung jawab global dalam melawan perubahan iklim," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Terapkan Teknologi ARED, PLN Optimis Bisa Genjot Kapasitas EBT Hingga 75 Persen
Arifin mengatakan, setiap negara memiliki sumber energi baru terbarukan (EBT), namun masih terdapat kendala-kendala untuk memanfaatkan sumber EBT tersebut menjadi energi utama yang digunakan di masing-masing negara.
Seperti dengan masalah teknologi untuk memanfaatkan sumber EBT, kemudian untuk mengelola sumber EBT memerlukan dukungan industri dan infrastruktur yang mumpuni.
Selain itu, juga membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengerjakan dan menjalankan hal tersebut.
"Masalah lainnya adalah dalam hal pembiayaan, karena akan membutuhkan biaya yang sangat besar untuk kegiatan dekarbonisasi," ujarnya.
Maka dari itu, ia menilai semua membutuhkan inisiatif dan kerja sama yang melibatkan banyak negara, sehingga masalah-masalah tersebut bisa dihadapi bersama.
Baca Juga: Perlu Sinergi, Menteri Arifin Tasrif Ungkit Lagi Urgensi Interkonektivitas Listrik ASEAN
"Selain itu, dibutuhkan inisiatif-inisiatif dalam mendukung melawan perubahan iklim untuk membangun hidup yang lebih baru dan sehat untuk generasi yang akan datang," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar