Kementerian Perindustrian berperan aktif terhadap upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya implementasi industri 4.0. Langkah mempercepat transformasi digital ini akan memberikan dampak positif yang luas, termasuk memacu kinerja perekonomian nasional.
“Di era industri 4.0 saat ini, harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan berinovasi sehingga mempunyai daya saing global. Hal ini yang juga dibutuhkan oleh sektor manufaktur,” kata Kepala Badan Sumber Daya manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Masrokhan dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Pacu Kinerja Industri Minyak Atsiri, Kemenperin Bentuk PIMAR Tahun Depan
Dalam mencapai sasaran tersebut, beberapa waktu lalu BPSDMI Kemenperin menggelar pameran dan seminar yang bertemakan “Achieving Sustainability through Digital Transformation”. Kegiatan ini sejalan dengan misi Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) yang telah dibangun oleh Kemenperin, yaitu mempercepat transformasi Indonesia menuju industri 4.0
“Konsep sustainability dalam berbagai aspek kehidupan tengah menjadi tren yang mendunia. Praktik keberlanjutan ini mengedepankan pemeliharaan lingkungan untuk masa depan bumi yang lebih baik,” terang Masrokhan.
Dirinya menegaskan, terkait penerapan konsep sustainability, Kemenperin memiliki program industri hijau guna mendorong sektor industri manufaktur di tanah air untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan efisien.
“Upaya ini juga perlu didukung dengan penggunaan teknologi industri 4.0,” imbuhnya.
Baca Juga: UNIDO-Kemenperin Siap Menyulap Taman Industri Jadi Lebih Hijau
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri yang juga merupakan Direktur PIDI 4.0, Arnes Lukman menyampaikan bahwa pihaknya terus menjalin kerja sama dengan para pelaku industri untuk dapat menciptakan inovasi yang berkelanjutan, khususnya yang bisa diimplementasikan di sektor industri manufaktur. Contohnya adalah peluncuran Konsultasi Delivery Transformasi Digital PIDI 4.0.
“Kami memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah terlibat, di antaranya Surveyor Indonesia, PT SKF Industrial Indonesia, PT NEC Indonesia, PT Schneider Electric, dan para mitra PIDI 4.0 lainnya serta para pemangku kepentingan terkait industri 4.0,” paparnya.
Di samping itu, Kemenperin melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Schneider Electric.
Baca Juga: Bangun Ekonomi Hijau, Kemenperin Beberkan Strategi Indonesia ke AS
“Hal ini merupakan bukti nyata dari komitmen PT Schneider dalam berkontribusi untuk pengembangan SDM industri melalui implementasi kegiatan pelatihan,” ujar Arnes.
Adapun ruang lingkup kerja sama antara PIDI 4.0 Kemenperin dengan PT Schneider Electric, antara lain adalah kegiatan peningkatan kesadaran dan pelatihan transformasi industri 4.0 kepada SDM industri sebagai salah satu bentuk layanan pilar Capability Center di PIDI 4.0.
Arnes optimistis, adanya kolaborasi ini akan menumbuhkan semangat para pelaku industri untuk menciptakan visi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Baca Juga: Kemenperin Selenggarakan Pameran ISAW 2023 untuk Dukung Industri Pakaian dan Alat Olahraga
“Dengan kolaborasi dan inovasi yang berkelanjutan, PIDI 4.0 sangat yakin bahwa Indonesia akan mampu bersaing di kancah dunia. Ini adalah sebuah kabar baik bagi seluruh pelaku industri, dengan meningkatkan kolaborasi, networking dan inovasi tentu akan memicu semangat serta upaya kita untuk mewujudkan sustainability melalui transformasi digital, yang berujung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” pungkas Arnes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Aldi Ginastiar