Perguruan Tinggi Muhammadiyah Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan Jakarta, yang sebelumnya dikenal sebagai Akademi Bank Muhammadiyah, dan Unilever Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman untuk Kerja Sama Jangka Panjang.
Kerja sama ini mencakup sejumlah aspek penting, termasuk kewirausahaan, pendidikan dan pembelajaran, serta perlindungan dan pemberdayaan perempuan. Kolaborasi ini, yang direncanakan berlangsung selama empat tahun dan bertujuan untuk mencapai ribuan masyarakat, merupakan kelanjutan dari kemitraan antara Muhammadiyah dan Unilever Indonesia yang dimulai pada tahun 2020.
Kerjasama ini didasarkan pada komitmen kuat kedua belah pihak untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif serta berkontribusi dalam meningkatkan manfaat sosial dan ekonomi.
“Kolaborasi kami dengan ITB Ahmad Dahlan Jakarta yang berada di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah adalah salah satu aksi nyata dari komitmen Unilever Indonesia untuk terus memajukan Indonesia yang lebih berdaya dan sejahtera melalui kemitraan dengan sejumlah organisasi terpercaya.” ucap Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia.
Ira menyampaikan, Unilever Indonesia telah hadir hampir 90 tahun di Indonesia dan telah meluncurkan sejumlah program yang difokuskan untuk masyarakat Indonesia, termasuk upaya untuk mendorong kewirausahaan di kalangan pemuda dan melawan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak-anak.
“Kewirausahaan pemuda dan isu keadilan gender merupakan dua hal yang terus kami perjuangkan melalui berbagai kebijakan, program, dan kemitraan. Kami sangat menyambut baik kemitraan yang dilandasi kesamaan misi dua organisasi ini untuk berkontribusi bagi masyarakat luas. Insya Allah kerja sama ini akan membawa banyak manfaat yang positif bagi Indonesia,” ucap Ira, menekankan.
Yayat Sujatna, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ITB Ahmad Dahlan, mengungkapkan, penandatanganan Nota Kesepahaman hari ini mencakup kerja sama jangka panjang selama empat tahun antara Unilever Indonesia dan ITB Ahmad Dahlan Jakarta untuk melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, dan Penguatan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
"Kami menyambut baik kerja sama ini, mengingat visi dan misi kami dengan Unilever Indonesia sama, yaitu terus memberikan manfaat positif bagi masyarakat Indonesia, khususnya dalam mencetak generasi muda yang fasih berwirausaha serta berdaya, termasuk memberdayakan perempuan," ucap Yayat.
Dalam skala yang lebih luas, kerja sama ini akan menjadi bagian dari solusi dalam mengatasi meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan seksual. Hal ini sekaligus menguatkan betapa pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani masalah kekerasan terhadap perempuan, dimana mengacu data Komnas Perempuan, pada tahun 2022, kekerasan seksual menjadi bentuk kekerasan yang dominan, dengan 2.228 kasus atau sekitar 38,21%.
Dalam kolaborasi ini, Penandatanganan Nota Kesepahaman Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan dilaksanakan oleh oleh Dr. Yayat Sujatna, S.E., M.Si – Rektor ITB Ahmad Dahlan dan Ira Noviarti – Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk.yang disaksikan oleh (Ki-Ka) Willy Saelan – Direktur Human Resources PT Unilever Indonesia, Tbk; Yulianti Muthmainnah, S.H.I, M.Sos - Kepala Pusat Studi Islam Perempuan dan Pembangunan (PSIPP) ITB Ahmad Dahlan; Nurdiana Darus – Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk.; dan Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: