Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Anies Baswedan Kritik Penyelenggaraan Pendidikan: Kita Belum Berniat Menyekolahkan Anak Indonesia Kalau...

        Anies Baswedan Kritik Penyelenggaraan Pendidikan: Kita Belum Berniat Menyekolahkan Anak Indonesia Kalau... Kredit Foto: Antara/Seno
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan jadi yang pertama mendapat kesempatan diuji dalam acara dialog terbuka calon presiden-wakil presiden Pilpres 2024 yang diselenggarakan PP Muhammadiyah. Dialog pertama ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/23).

        Dalam pemaparan materinya, Anies menyinggung soal keadilan yang ia sebut akan jadi prinsipnya dalam kebijakan ketika nanti diamanahi memimpin Indonesia lewat Pilpres 2024.

        Anies pun menyinggung satu contoh dalam aspek pendidikan terkai unsur keadilan. Menurutnya permasalahan ketersediaan kursi tiap jenjang sekolah merupakan contoh masih belum berdirinya prinsip keadilan di Indonesia.

        Saat ini menurut Anies ketersediaan bangku sekolah menerapkan pola piramida di mana sekolah negeri yang ditanggung pemerintah jumlahnya berkurang dari tingkat dasar ke menengah bahkan tinggi. Tidak semua anak-anak SD bisa melanjutkan SMP maupun SMP ke SMA karena kursi yang disediakan makin sedikit tiap ada kenaikkan jenjang.

        Baca Juga: Investor Asing Belum Ada di IKN, Jokowi: Masa Satu Saja Ndak Ada...

        “Kami melihat perlunya kita mengubah kebijakan dengan memasukkan unsur keadilan. Sebagai contoh bidang pendidikan apakah kebijakan untuk penerimaan siswa baru sudah mencerminkan rasa keadilan bila sejumlah bangku sekolah seperti piramida? maka kita belum berniat menyekolahkan setiap anak di sekolah, karena anak-anak kita lulus sd belum tentu dapat bangku di smp,”

        Anies juga menilai saat ini ketimpangan di Indonesia jadi masalah serius yang menimbulkan ketidakadilan. Karenanya, Anies menegaskan perubahan yang ia perjuangkan adalah bagaimana menghadirkan keadilan di Indonesia.

        Dalam pemaparan materinya, Anies menjelaskan nilai perubahan yang pihaknya selama ini suarakan bukan hanya makna kosong belaka. Perubahan yang dimaksud menurut Anies adalah menghadirkan keadilan merata yang dirasakan seluruh masyarakat Indonesia.

        “Saya dan Gus Muhaimin berangkat dengan sebuah niat dan tujuan bahwa ikhtiar kita untuk melakukan perubahan bukan sekadar mengubah, tapi kita ingin Indonesia yang lebih adil, setara, dan memberikan kesempatan setara untuk semua,” jelasnya.

        Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan acara uji publik dialog terbuka dengan menghadirkan tiga paslon di Pilpres 2024 yang diselenggarakan PP Muhammadiyah dimaksudkan agar masyarakat bisa tahu gagasan dan ide yang ditawarkan untuk Indonesia ke depan.

        Menurutnya, dengan mengetahui ide dan gagasan capres-cawapres, para pemilih tidak asal dalam menentukan pilihannya.

        Baca Juga: Jokowi Singgung Hak Hidup Rakyat Palestina di APEC Economic Leaders Retreat

        “Kita ajak mendiskusikan secara serius persoalan bangsa dan Indonesia ke depan agar mereka (Capres-Cawapres) betul-betul fondasinya kokoh, pengkhidmatan luar biasa, dan jiwa kenegarawanannya teruji,” ujar Haedar dilihat live di kanal Youtube UMS, Rabu (22/11/23).

        “Dan saya yakin dialog juga akan memberi ruang kepada kita agar tidak asal memilih tanpa kesadaran literasi politik yang cerdas,” tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: