Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hyperlocal Tokopedia Dongkrak Penjualan UMKM Bandung Hingga 5 Kali Lipat

        Hyperlocal Tokopedia Dongkrak Penjualan UMKM Bandung Hingga 5 Kali Lipat Kredit Foto: Tokopedia
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Tokopedia terus menggencarkan inisiatif Hyperlocal yang mengusung teknologi geo-tagging agar UMKM di seluruh wilayah di Indonesia, termasuk Bandung, punya kesempatan yang sama untuk menciptakan peluang bisnis lewat pemanfaatan teknologi.

        Kepala Divisi Komunikasi Tokopedia, Rizky Juanita Azuz menjelaskan Hyperlocal Tokopedia meningkatkan jumlah penjual makanan dan minuman di Bandung lebih dari 5,5 Kali Lipat berkat manifestasi Hyperlocal Tokopedia yang konsisten dilakukan. Tokopedia mencatat berbagai dampak positif pada perekonomian daerah di Jawa Barat hingga Bandung.

        Hyperlocal Tokopedia terdiri dari berbagai manifestasi, salah satunya Kumpulan Toko Pilihan (KTP) yang merupakan halaman kurasi produk penjual terdekat dari lokasi pembeli. 

        "Ada juga layanan pemenuhan pesanan Dilayani Tokopedia yang memungkinkan penjual menitipkan produk, misalnya makanan kering, di gudang-gudang pintar Tokopedia pada wilayah dengan permintaan tinggi,” ungkap Rizky kepada wartawan di Bandung, Rabu (22/11/2023)

        Manifestasi Hyperlocal Tokopedia lainnya adalah Tokopedia NYAM!, halaman kurasi produk makanan dan minuman dari pelaku usaha di Indonesia termasuk UMKM di Bandung. 

        Baca Juga: 5 Rekomendasi Parfum Lokal Tahan Lama dan Ramah Tanggal Tua ala Tokopedia

        Misalnya, Tokopedia mencatat beberapa daerah di Jawa Barat dengan kenaikan jumlah transaksi tertinggi selama semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi, yaitu Bandung Barat, Bogor, Kuningan, Majalengka hingga Cimahi, dengan kenaikan rata-rata lebih dari 2 kali lipat.

        Jumlah penjual di Bandung yang tergabung dalam Kumpulan Toko Pilihan (KTP) naik hampir 2 kali lipat di kuartal III 2023 dibandingkan kuartal III 2022. 

        “Di sisi lain, jumlah transaksi yang terjadi melalui Dilayani Tokopedia di Bandung meningkat drastis hingga hampir 28 kali lipat di semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi,” ungkapnya.

        Tokopedia pun melihat beberapa kategori produk yang paling populer selama semester I 2023, khususnya di Bandung, adalah Makanan dan Minuman, Kesehatan, Pertukangan, Rumah Tangga dan Otomotif. Khususnya pada kategori makanan dan minuman di Bandung, Tokopedia mencatat buah-buahan, kopi dan makanan siap saji merupakan beberapa produk makanan dan minuman yang paling laris di Tokopedia selama semester I 2023,” tambah Rizky.

        Animo masyarakat, termasuk UMKM Bandung, dalam menciptakan peluang usaha daring juga terlihat di Tokopedia bahkan saat pascapandemi. “Jumlah pelaku usaha makanan dan minuman di Tokopedia, khususnya di Bandung, naik lebih dari 5,5 kali lipat selama semester I 2023 saat pascapandemi dibandingkan semester II 2019 saat prapandemi," jelasnya.

        Tokopedia pun mengungkapkan kisah inspiratif salah satu UMKM Bandung, Dendeng Kukuruyuk, yang pernah berpartisipasi dalam manifestasi Hyperlocal, yaitu Tokopedia NYAM!.

        UMKM Bandung ini konsisten memajukan bisnis online dengan memberdayakan peternak ayam lewat Tokopedia.

        Berdiri sejak tahun 2012, Dendeng Kukuruyuk berawal dari resep turun temurun keluarga yang bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat. 

        “Produk Dendeng Kukuruyuk terinspirasi dari dendeng Singapura yang kebanyakan non-halal, namun dendeng kami dibuat khusus dengan olahan daging ayam yang halal agar lebih sesuai dengan tradisi, selera dan kebutuhan banyak masyarakat Indonesia,” jelas Pemilik Usaha Dendeng Kukuruyuk, David Perdana Haryadi bersama Novi Herawati.

         Baca Juga: Peringati HKN, Tokopedia Ungkap 3 Pelaku Usaha Sektor Kesehatan yang Sukses Naikkan Penjualan

        “Dendeng Kukuruyuk selalu menggunakan bahan baku berkualitas dalam pembuatannya. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, kami bekerja sama dengan peternak ayam kecil dan selalu membeli berbagai macam bumbu dari produsen lokal di Bandung,” sambungnya.

        Awalnya, David bersama Novi menekuni bisnis Dendeng Kukuruyuk dengan mengikuti bazaar offline di berbagai tempat. Namun kondisi pandemi lalu, terlebih saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bandung, mendorong Dendeng Kukuruyuk membekukan penjualan. Alhasil, omzet Dendeng Kukuruyuk sempat turun drastis.  

        Sedangkan, untuk terus meningkatkan penjualan dan menghadapi persaingan bisnis, Dendeng Kukuruyuk mengimplementasikan strategi bisnis dengan memakai fitur Bundling Product dan terus berinovasi dengan menghadirkan produk baru, seperti Bawang Goreng Dendeng Crispy, Abon Dendeng Crispy, hingga Sambal Hijau Dendeng.

        “Kondisi tersebut mendorong kami untuk beradaptasi dengan memanfaatkan platform Tokopedia. Berkat Tokopedia, 60% penjualan kami berasal dari Tokopedia. Kami pun menjadi rutin mengikuti kampanye Tokopedia NYAM!, sehingga masyarakat lebih luas dari Aceh hingga Papua bisa menikmati resep rumahan Dendeng Kukuruyuk,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Amry Nur Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: