Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Berhasil Jawab Pertanyaan Pendukung Ganjar Pranowo, Anies Baswedan: Kalau Berubah Pilihan Jangan Diumumkan, Bisa Repot Nanti...

        Berhasil Jawab Pertanyaan Pendukung Ganjar Pranowo, Anies Baswedan: Kalau Berubah Pilihan Jangan Diumumkan, Bisa Repot Nanti... Kredit Foto: Antara/Muhammad Izfaldi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ada momen unik ketika Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan kedatangan pendukung Ganjar Pranowo di acaranya “Desak Anies” Lampung pada Kamis (8/12/23).

        Diketahui ada seorang pria yang mengenakan kaos hitam bertuliskan Ganjar Pranowo hadir di acara tersebut di mana Anies berhadap langsung dengan masyarakat untuk menjawab berbagai pertanyaan kritis yang diberikan kepadanya.

        Pendukung Ganjar tersebut menyampaikan beberapa pertanyaan ke Anies di mana ia minta ketegasan mengenai sikap sang Eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu soal Mega Proyek era Jokowi yang menelan banyak biaya, Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

        Anies menegaskan ia menghormati keinginan pembuatan ibu kota baru yang mana kini sudah jadi Undang-undang yang mana artinya siapa pun pemimpin harus melaksanakannya, namun ia menegaskan ada hal lain yang jauh lebih mendesak daripada sekadar memfokuskan biaya pada pembangunan satu kota saja. Ia memberi contoh banyaknya bangunan sekolah rusak di Indonesia dan pembangunan baru gedung dinas pendidikan, maka yang jauh lebih urgent dilakukan adalah perbaikan sekolah rusak di Indonesia bukan fokus pada membangun baru sebuah gedung.

        Baca Juga: Anies Baswedan: Indonesia saat Ini Penuh dengan Ketidakadilan

        “Ini sama seperti di Lampung ada 51 persen kalau tidak salah sekolah di Lampung rusak besar. Sekarang kita punya uang mau dipakai untuk apa? Mau dipakai untuk perbaiki sekolah rusak atau untuk buat gedung baru dinas pendidikan? Ini problem sekolah rusak nggak ada anggarannya karena dipakai untuk urusan lain,” jelas Anies sebagaimana dilihat live dari kanal Youtube pribadi Anies Baswedan.

        IKN menurut Anies akan difokuskan pada aspek pemerintahan seperti presiden, pejabat, dan ASN, yang mana menurutnya belum ada urgensi karena tempat kerja mereka saat ini masih bisa terus dioperasionalkan.

        Karenanya, problem seperti sekolah rusak, pendirian puskesmas, serta pupuk murah untuk petani menurut Anies harus bisa diprioritaskan

        "Aparat negara masih bisa bekerja di kantor yang sekrang nggak ada dampaknya. Jadi saya menghormati keiinginan bangun ibu kota tapi kita butuh menyelesaikan problem," ungkapnya.

        Anies pun merasa soal IKN mulai hanya fokus ke politis di mana ketika mendukung satu Paslon maka harus juga mendukung sikap soal IKN. Padahal menurutnya perlu adanya objektivitas dalam menilai sesuatu.

        “Ini sudah jadi persoalan politis, pokoknya kalau saya dukung A maka programnya harus didukung, menurut saya kita harus objektif. Objektif artinya baik dan tidak berdasarkan penilaian objektif bukan pada afiliasi politik,” ungkapnya.

        Tak lupa Anies mengapresiasi keberanian pendukung Ganjar tersebut hadir di acaranya dan bertanya langsung kepadanya.

        Baca Juga: Jokowi Gencar Suarakan Hilirisasi Nikel, Kubu Anies Baswedan Beri Peringatan Serius: Industri Cari Bahan Baku Lain!

        Ia menekankan hal seperti inilah yang harus dijaga di mana prinsip demokrasi terus dipegang warga negara.

        “Kita harus menghormati pilihan, bahkan menurut saya ini contoh seorang yang demokratis karena dia mau datang sebuah acara dan ketemu pasangan yang bukan dia dukung, dan kita semua harus demokratis menghormati, inilah Indahnya Indonesia, jangan dirusak,” jelasnya.

        “Kalau nanti berubah pikiran nggak usah diumumkan, nanti kalau diumumkan repot,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: