Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan mengklaim tidak pernah ada ketegangan antar umat beragama di DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Adapun hal itu dia ungkap saat menghadiri Refleksi Natal dan Tahun yang diselenggarakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (15/12/2023) malam.
"Kami bersyukur Jakarta selama kami bertugas menjadi kota yang aman, tenang, damai. Mungkin kalau bapak/ibu ingat-ingat, adakah keramaian Jakarta karena ketegangan antar agama? Tidak ada. Ketegangan antar umat? tidak ada," kata Anies dalam sambutannya.
Anies mengklaim, hal itu terjadi karena Pemerintah Provinsi (Pemrov) DKI Jakarta di bawah kepemimpinannya tidak pernah membatasi interaksi publik. Di sisi lain, dia juga mengaku kebijakan yang lahir di masanya, diputuskan berdasarkan prinsip keadilan.
Baca Juga: IMB Rumah Ibadah, Anies Baswedan Janjikan Kemudahan Penerbitan
"Keputusan saya adalah mendasarkan prinsip keadialan, kepentingan publik, data dann akal sehat. Kemudian perundangan bukan mendasarkan aspirasi satu/dua (pihak, di mana saya berinteraksi dengan semua," jelasnya.
Dia pun menuturkan, kebijakan publik yang diambilnya selama memimpin Jakarta mengedepankan empat aspek, yakni prinsip keadilan, kepentingan publik, data, dan peraturan keadilan. Menurutnya, pendekatan dengan empat aspek tersebut dibutuhkan untuk menjaga perasaan publik pada pemerintahan.
"Apabila pemerintah tidak berinteraksi dengan semua apa yang terjadi? perasaan ketidakadilan muncul. Apa yang terjadi? Bila seorang gubernur memilih untuk berinteraksi dengan A, B, C tapi tidak mau berinteraksi dengan D, E, F? Dia, D, E, F akan merasa seperti saya bukan warga Jakarta," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait: