Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemprov Jabar Temukan Dua Produk Mengandung Boraks dan Formalin di Pasar Cicadas

        Pemprov Jabar Temukan Dua Produk Mengandung Boraks dan Formalin di Pasar Cicadas Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berupaya memastikan ketersediaan dan keamanan bahan baku dari kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru 2023/2024. Terlebih menjelang moment tersebut biasanya permintaan meningkat.

        Kepala Disperindag Jabar, Noneng Komara Nengsih mengatakan mulai hari ini pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) secara serentak di sejumlah pasar tradisional di Jawa Barat. Salah satunya di pasar Bandung Trade Mall Cicadas Kota Bandung. 

        Baca Juga: Pemprov Malut Libatkan UMKM Unjuk Produk Unggulan di Hari Nusantara 2023

        "Barusan kami melakukan pengawasan secara terpadu dengan Polda, BPOM dan Dinas Kesehatan Jabar dan DKPP Jabar," kata Noneng kepada wartawan di Bandung, Senin (18/12/2023)

        Noneng menyebutkan, berdasarkan hasil sidak di pasar tradisional BTM Cicadas Bandung sudah tidak ditemukan lagi kecurangan dalam penjualan bahan baku bagi masyarakat. Misalnya, daging sapi tidak tercampur dengan daging babi. Begitu pun dengan daging yang telah lolos uji coba dengan tidak mengandung boraks.

        "Demikian juga baso negatif tidak ada boraks dan sayuran juga negatif pestisida," ujarnya 

        Meski demikian, Disperindag Jabar masih menemukan dua bahan baku yang masih mengandung formalin yakni mie dan Teri Medan."Cuma ada beberapa formalin di Teri Medan dan mie," imbuhnya 

        Menanggapi hal itu, Noneng menegaskan Disperindag Jabar akan melayangkan surat teguran ke penjual yang akan diteruskan pihak pengelola pasar untuk menindaklanjuti temuan tersebut. 

        Bagi pedagang yang ditemukan menjual barang dagangannya mengandung zat berbahaya maka pihaknya akan melakukan teguran dan menarik barang dagangannya. 

        "Tentu saja kami melakukan teguran dan men-take down barang dagangannya," tegasnya.

        Baca Juga: Anis Matta Yakin Suara Jabar Akan Dikuasai Partai Gelora

        Disperindag Jabar juga akan mengecek di pasar yang lair termasuk di 27 Kabupaten/Kota Jawa Barat 

        "Jangan-jangan sama seperti itu supaya menjadi perhatian baik untuk produsen maupun pedagangnya untuk hati-hati dalam menjual barang tersebut," ungkapnya

        Selain itu, pihaknya juga menerjunkan satu unit mobil laboratorium untuk mengecek kadar zat yang terkandung dalam barang yang di jual di pasaran. 

        Baca Juga: Bersama Ridwan Kamil, Kubu Prabowo-Gibran Budayakan Hidup Sehat di Jabar

        "Tapi biasanya tidak terpadu.Jadi masing-masing ada pengujiannya sendiri baik di Disperindag maupun DKPP.  Secara berkala kami juga bersama-sama melihat kandungan makanan tersebut," jelasnya 

        Sementara itu, menjelang Nataru 2023/2024 harga sejumlah komoditas masih dinilai stabil. Bahkan, sampai saat ini di 27 pasar Kabupaten/Kota Jawa Barat terjadi penurunan harga. Misalnya, cabe dan beras. 

        "Cuma bawang merah ada sedikit kenaikan harga karena menjelang natal dan tahun baru," ujarnya 

        Noneng mengungkapkan dalam mengantisipasi kenaikan harga tersebut maka Pemdaprov Jabar melakukan operasi pasar berubsidi di beberapa kabupaten/kota yang mengalami inflasi tinggi.

        Langkah tersebut dilakukan untuk intervensi harga yang saat ini masih berjalan di Cirebon dan Kota Tasikmalaya. 

        "Ini sudah dilakukan dari Minggu kemarin seperti untuk cabe, beras, minyak goreng dan pasir," katanya 

        Selain itu, Pemda setempat juga melakukan bazar murah dan subsidi termasuk memotong rantai pasok dari komoditas tersebut. Termasuk, mengoptimalkan Pusat Distribusi Provinsi (PDP) yang dikelola Agro Jabar. 

        Baca Juga: Tekan Emisi Karbon, MUJ Dirikan Rumah Edukasi dan Tanam 7.000 Mangrove di Pesisir Utara Jabar

        "Tapi dalam waktu dekat akan ada panen cabe. Diharapkan bisa menurunkan harga cabe," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Aldi Ginastiar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: