Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menilai pemerintah perlu menghentikan eksploitasi laut Indonesia. Hal itu dinilai perlu untuk menjaga tata kelola kelautan.
Adapun hal itu dia ungkap saat menjadi pembicara di Food and Agricultural Summit III di Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor, Jawa Barat, Senin (18/12/2023) malam.
Baca Juga: Tikung Prabowo, Anies Baswedan Siap Kuasai Suara NTB
"Untuk keberlanjutan tata koala kelautan adalah tindakan yang tegas atas aktivitas yang ilegal, unregulated dan unreported di laut kita dan menghentikan eksploitasi laut kita yang merusak termasuk ekspor pasir laut," kata Anies dalam paparannya.
Anies menilai, pemerintah mestinya meningkatkan konektivitas dan intensitas transportasi laut dan sistem logistik yang lebih efisien dan terintegrasi. Menurutnya hal itu perlu sebagai bentuk pemerataan pembangunan.
Semasa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies mengaku telah membangun integrasi antara Kepulauan Seribu dengan Jakarta. Saat ini, klaim Anies, konektivitas kedua wilayah terbangun baik.
"Sekarang di sana konektivitas terbangun, air bersih terbangun. Bahkan air bersih di Kepulauan Seribu drinkable water. Jadi kami yang di daratan kalah dengan yang di Pulau Seribu. Kenapa? Karena ketika membangun air bersih, teknologinya sudah lebih murah untuk menggunakan sampai pada drinkable," jelasnya.
Anies juga mengklaim telah membangun solar panel untuk listrik, Puskesmas, hingga pasar induk. Dengan begitu, dia meniali adanya kesetaraan antara penduduk kepulauan dan perkotaan di Jakarta.
Baca Juga: Anies Baswedan Serukan Rakyat Jangan Golput: Perubahan Perlu Kewenangan
"Jadi begitu kita majukan Pulau Seribu, maka kita mengirim pesan 'tunggu Bapak/Ibu sekalian, giliran kalian segera datang'. Kalau Kepulauan Seribu nggak keurus, bagaimana kita bilang ke orang lain," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait: