Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lewat Teknologi dan Data, Prabowo-Gibran Siap Menyulap Area Kumuh di Indonesia

        Lewat Teknologi dan Data, Prabowo-Gibran Siap Menyulap Area Kumuh di Indonesia Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, baru saja selesai merancang program pembangunan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk generasi milenial dan Gen Z, agar memiliki akses rumah layak huni.

        Program ini dikatakan mencakup pembangunan 500 ribu unit rumah tapak dan 500 ribu unit hunian vertikal seperti rusunami dan rusunawa di area perkotaan. 

        Baca Juga: Prabowo: Jangan Mengungkit-ungkit...

        Tak hanya itu, di masa kedua jabatan mereka nantinya, akan ada rencana untuk merenovasi sekitar 2 juta rumah di pedesaan.

        Panangian Simanungkalit dan Paulus Totok Lusida, Dewan Pakar bidang Perumahan dan Perkotaan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), mengamini komitmen Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terkait penyediaan perumahan tersebut yang diungkapkan dalam sebuah diskusi bersama media di Jakarta beberapa waktu lalu.

        “Prabowo-Gibran berkomitmen untuk menyelesaikan kusutnya persoalan perumahan rakyat,” ungkap Panangian Simanungkalit.

        Mereka menambahkan bahwa bagi Prabowo-Gibran, menyediakan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), generasi milenial, dan Gen Z adalah suatu hal yang sangat penting dan tidak bisa dihindari.

        “Karena itu, program-program dihadirkan sudah melalui analisis komprehensif dan berdasarkan data yang akurat, serta dipastikan aplikatif,” tuturnya.

        Panganian menjelaskan bahwa program rumah yang ditargetkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, generasi milenial, dan Gen Z ini akan ditawarkan dengan harga yang terjangkau, salah satunya melalui pemberian subsidi. 

        Program ini bukan hanya mempercepat penyediaan rumah bagi yang belum memiliki, tetapi juga termasuk rencana pembangunan atau renovasi 25 unit rumah per desa/kelurahan setiap tahun, sehingga mencapai total 2 juta rumah di pedesaan pada tahun kedua mereka menjabat. 

        Ini bertujuan untuk mengurangi kekurangan (backlog) perumahan, dengan pembangunan 500 ribu rumah tapak dan 500 ribu hunian vertikal di perkotaan.

        Panangian juga menyatakan bahwa fokus Prabowo-Gibran pada pembangunan di desa merupakan bentuk keberpihakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam pembangunan Indonesia. 

        Baca Juga: Bekas Besannya Jadikan Shalat Bahan Lelucon Demi Kampanyekan Prabowo, Amien Rais: 'Sampai Hati dan Tega!'

        Inisiatif pembangunan rumah di desa ini dianggap sebagai simbol komitmen negara terhadap pembangunan desa, terutama di sektor perumahan.

        Bangun Rumah Layak Huni Demi Turunkan Kawasan Kumuh

        Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sebelumnya juga pernah melakukan presentasi di hadapan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, di Jakarta tentang penanganan kawasan kumuh. 

        Baca Juga: Ketum PAN Jadikan Shalat Jadi Bahan Lelucon Demi Kampanyekan Prabowo, Politikus PKB Geram: Keterlaluan!

        Gibran telah melakukan beberapa perubahan yang ada di Kota Solo, Ia menyoroti penurunan signifikan kawasan kumuh di Kota Solo, dari 359,55 hektare pada tahun 2017 menjadi 118 hektare pada 2021, yang menunjukkan penurunan sekitar 70% dalam empat tahun. 

        Dalam presentasinya, Gibran menjelaskan penanganan kawasan kumuh di Kelurahan Mojo dan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon, termasuk penataan di pinggiran sungai. 

        “Iya kemarin itu penanganannya kolaborasi pentahelix,” ucapnya kepada wartawan di Balai Kota Solo pada Kamis (27/10/2022) lalu.

        Gibran menambahkan bahwa tidak hanya Solo, tetapi juga kepala daerah dari berbagai daerah, termasuk Kalimantan, mengikuti presentasi serupa. 

        Dia juga mengatakan bahwa berdasarkan Keputusan Wali Kota Solo terbaru pada tahun 2020, kawasan kumuh di Solo berkurang hingga 135,971 hektare, dengan perhatian saat ini tertuju pada penyelesaian sisa area yang belum ditangani.

        Sedangkan menurut Koordinator Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Solo, Cornelius Tri Cahyo mengungkapkan bahwa Kotaku Solo sedang memperbarui data untuk disahkan menjadi Keputusan Wali Kota Solo tahun ini, dengan 118 hektare sebagai estimasi awal. 

        Tri Cahyo menjelaskan, penanganan kawasan kumuh di Solo pada tahun ini difokuskan pada tiga lokasi: Kelurahan Mojo di Kecamatan Pasar Kliwon dengan pembangunan 316 unit rumah, 63 rumah di Kelurahan Tipes, Kecamatan Serengan, dan 136 rumah di Semanggi bagian utara, Kecamatan Pasar Kliwon. Progres pembangunannya telah mencapai sekitar 70 persen.

        Tri Cahyo menyebutkan bahwa pembangunan rumah ini merupakan kolaborasi dengan Shopee, dengan dukungan APBD Pemkot Solo untuk jaringan listrik dan air PDAM. Kotaku menyediakan dana Rp29,6 miliar untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan, drainase, sanitasi, perpipaan air bersih, dan ruang terbuka hijau. Anggaran per unit rumah diperkirakan sekitar Rp50 juta.

        Dia juga menyampaikan bahwa sebelumnya, puluhan keluarga menempati lahan milik negara dan telah dipindahkan sementara untuk pembangunan hunian layak huni oleh Kotaku dan Pemkot Solo. Status lahan hunian yang sedang dibangun masih dalam proses serah terima dari barang milik negara ke barang milik daerah. 

        Baca Juga: KAPMP Desak Polri Periksa Pihak yang Tuduh Prabowo Lakukan Pelanggaran HAM

        Tri Cahyo mengatakan, setelah proses serah terima di Pemkot selesai, warga yang terdampak penataan akan dapat kembali ke rumah layak huni mereka setelah pembangunan selesai.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Laras Devi Rachmawati
        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: